Malang, Actanews.id –
Keris satu
Kemang lima
Keris satu Indonesia
Memang Istimewa
Diawali dengan pembacaan pantun tersebut oleh Fadli Zon,
Pencanangan hari keris nasional itu dilakukan pada Even Internasional Brawijayan Mondiacult di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (19/4/2025).
Pencanangan ini dibacakan langsung Fadli Zon bersama beberapa tokoh nasional, kepala daerah, hingga perwakilan dari beberapa negara tetangga yang juga ikut hadir di Event Internasional Brawijayan Mondiacult. Event ini akan dilaksanakan pada 18 hingga 20 April 2025, di Gedung Samantha Krida.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon resmi mencanangkan Hari Keris Nasional yang diperingati setiap 19 April, sebagai upaya konkret melestarikan kekayaan budaya tanah air.
Peringatan Hari Keris Nasional selaras dengan munculnya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia.
“Kami mencanangkan 19 April sebagai Hari Keris Nasional, sejalan dengan digelarnya pertama kali sekretariat ini yang terakreditasi sebagai satu dari enam organisasi di UNESCO, sekaligus bagian upaya bersama melestarikan budaya,” kata Fadli Zon.
Fadli Zon menyatakan dengan adanya momen khusus ini, pemuda Indonesia akan bisa lebih memahami keris yang merupakan bagian dari budaya Indonesia.
Pemahaman disebutnya menjadi pintu awal terbentuknya niatan untuk ambil bagian dalam upaya melestarikan budaya.
“Di tengah kekayaan budaya bangsa yang begitu besar kami mengharapkan keris, lalu juga wayang, dan banyak lagi ragamnya tetap bisa lestari,” ucapnya.
Dia mendorong penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota, perguruan tinggi, hingga penggiat budaya agar Hari Keris Nasional semakin berdampak terhadap peningkatan pengetahuan dan keinginan pemuda memajukan budaya bangsa.
“Sekarang ini sudah banyak yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan literasi selain buku, seperti melalui podcast, dokumenter, diskusi, dan pameran,” pungkas Fadli Zon
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo mengatakan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab menjaga hidup budaya lokal, yakni salah satunya dengan mengintegrasikan dengan platform modern.
“Semakin banyak anak muda mengenal, maka budaya yang kita miliki akan terus terjaga,” tambah Widodo.
Selain itu, juga berperan aktif melakukan komunikasi secara internasional untuk mengenalkan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Demikian budaya yang kita miliki semakin dikenal oleh masyarakat global. Ini cita-cita bersama dan kami mendukung penuh program kerja Pak Menteri Kebudayaan,” urai Widodo.