Banyuwangi, actanews.id – Terdampak Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus lumpuh layuh akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Pamekasan, Klaten, dan Aceh, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan upaya pencegahan dengan menggelar vaksinasi polio massal. Hingga hari ketiga pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, sebanyak 63,12 persen atau 109.978 anak dari total 174.237 anak yang menjadi target vaksinasi sudah tervaksin.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terus memantau pelaksanaan vaksinasi polio ini. Setiap target harus dipastikan sudah mendapatkan vaksinasi agar anak-anak di Banyuwangi dapat terbebas dari polio. Selain di sekolah dasar, vaksinasi juga dilakukan di posyandu. Salah satunya dilaksanakan di Posyandu Dahlia yang menyasar para balita di Desa Dasri.
“Penyakit polio harus dicegah, dan target vaksinasi terus disisir untuk memastikan mereka semua mendapatkan vaksin. Saat ini, sudah mencapai 60 persen dari sasaran yang telah mendapatkan vaksin polio,” ucap Bupati Ipuk, saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi polio di SDN I Dasri, di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Rabu (17/1/2024).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, menjelaskan bahwa vaksinasi polio dilakukan dalam dua putaran. Putaran pertama dilaksanakan pada tanggal 15-20 Januari, dan putaran kedua akan dilaksanakan pada tanggal 19-24 Februari. Sasaran vaksinasi mencakup semua SD, TK, PAUD, Posyandu, Puskesmas, RSUD, serta fasilitas layanan kesehatan lainnya di Banyuwangi.
“Hingga hari ketiga pelaksanaan vaksinasi, sudah tercapai 63,12 persen dari total target sasaran. Meskipun masih ada beberapa anak yang belum mendapatkan vaksin, hal ini dikarenakan alasan kesehatan atau sedang dalam perjalanan,” ungkap Amir.
“Tim vaksinator akan melakukan penyisiran seminggu setelahnya untuk memastikan anak-anak yang belum mendapatkan vaksin bisa segera divaksinasi,” lanjutnya.
Dalam upaya pencegahan polio, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga menggelar sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat. Sosialisasi ini tidak hanya ditujukan untuk anak-anak di sekolah, tetapi juga kepada para orang tua. Dengan berbagai program yang dilakukan, Banyuwangi terus berupaya untuk mencegah penyebaran polio dan menjaga kesehatan masyarakat.