banner 728x250

Perkuat Layanan Stroke, Banyuwangi Hadirkan Sistem Rujukan Cepat dan Layanan Neurointervensi

BANYUWANGI, Actanews.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stroke melalui berbagai inovasi layanan kesehatan. Untuk mengantisipasi tren peningkatan kasus, Pemkab meluncurkan Sistem Rujukan Cepat Pasien Stroke (I-Care) dan menghadirkan Layanan Neurointervensi guna meningkatkan ketepatan diagnosis serta efektivitas penanganan.

Komitmen tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat peringatan World Stroke Day yang digelar di area Car Free Day (CFD) Jalan A. Yani, Minggu (16/11/2025). Hadir pula Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo, Plt. Direktur RSUD Blambangan dr. Siti Asiyah Anggraeni, Plt. Direktur RSUD Genteng dr. Sugiyo, serta jajaran OPD terkait.

Layanan stroke menjadi prioritas karena tren kasusnya terus meningkat. Kita bergerak cepat membangun sistem, inovasi, dan peralatan yang andal agar masyarakat mendapatkan layanan terbaik,” ujar Ipuk.

10.800 Warga Banyuwangi Berisiko Stroke Setiap Tahun

Berdasarkan data nasional, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk dengan sekitar 2,9 juta kasus baru per tahun. Sementara Survei Kesehatan Nasional 2023 mencatat prevalensi stroke di Jawa Timur sebesar 9 per mil pada penduduk usia ≥15 tahun. Dengan populasi Banyuwangi yang mencapai 1,7 juta jiwa, diperkirakan 10.800 warga berisiko mengalami stroke setiap tahunnya.

Karenanya, upaya pencegahan terus digencarkan, termasuk melalui edukasi publik dalam kegiatan tersebut. Pengunjung mendapatkan pemahaman tentang faktor risiko, gejala, serta bahaya stroke. Selain itu, tersedia layanan skrining kesehatan gratis, seperti pemeriksaan USG Doppler carotid dan Transcranial Doppler (TCD) untuk mendeteksi penyempitan pembuluh darah otak.

I-CARE, CODE STROKE, dan Golden Period

Plt. Direktur RSUD Blambangan, dr. Siti Asiyah Anggraeni, menjelaskan bahwa pihaknya terus berinovasi untuk mempercepat penanganan stroke. Salah satunya melalui I-CARE, sistem rujukan cepat yang memudahkan penanganan pasien dalam golden period (4,5 jam sejak serangan), sehingga meningkatkan peluang pemulihan.

Layanan ini bisa diakses dengan mudah melalui SuperApps Smart Kampung,” ujarnya.

Selain itu, RSUD Blambangan mengembangkan Layanan CODE STROKE, yaitu mekanisme percepatan penanganan pasien stroke akut sejak tiba di IGD. Pasien langsung mendapatkan Golden Standard Diagnosis, termasuk CT Scan 128 slice, serta terapi trombolisis (r-TPA) sesuai standar klinis.

Berkat inovasi tersebut, RSUD Blambangan meraih Diamond Award dari International Angels Initiative berbasis di Jerman sebagai pengakuan atas kualitas layanan stroke yang memenuhi standar global.

Banyuwangi Kini Miliki Layanan Neurointervensi

Tidak berhenti pada layanan emergensi, RSUD Blambangan memperkuat penanganan lanjutan dengan menghadirkan Tim BENVI (Blambangan Neurovascular & Neurointervensi). Tim ini beranggotakan tiga dokter spesialis yang bekerja terpadu untuk memberikan layanan kateterisasi otak, sehingga diagnosis lebih presisi dan peluang pemulihan pasien stroke berat semakin besar.

Dengan hadirnya layanan neurointervensi tersebut, RSUD Blambangan menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Timur yang mampu menangani kasus stroke kompleks secara lebih komprehensif.

Inovasi ini kami harap dapat semakin menekan angka kasus stroke dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Banyuwangi,” tutup Bupati Ipuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *