BANYUWANGI, Actanews.id – Ajang balap sepeda berskala internasional Banyuwangi BMX Supercross 2025 resmi dimulai pada Sabtu (15/11/2025). Kompetisi yang menjadi satu-satunya balap BMX di Indonesia yang masuk agenda resmi Union Cycliste Internationale (UCI) tersebut digelar di Sirkuit BMX Muncar, yang kini masuk jajaran trek terpanjang di dunia.
Sebanyak 207 rider ambil bagian dalam kompetisi ini. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia serta sejumlah negara seperti Latvia, China, Malaysia, dan lainnya. Selama dua hari, 15–16 November 2025, para rider akan adu kecepatan dan ketangkasan untuk menjadi yang terbaik.
President of Commissaire Panel BMX Supercross, Beatrice A. Lajawa, mengapresiasi Banyuwangi atas konsistensinya menyelenggarakan ajang internasional.
“Atas nama UCI, kami berterima kasih kepada Banyuwangi yang kembali menggelar ajang bergengsi tingkat internasional,” ujarnya.
Banyuwangi sebelumnya juga telah dikenal melalui penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen, satu-satunya balap sepeda road race di Indonesia yang juga masuk agenda resmi UCI.
Beatrice turut mengapresiasi perubahan besar yang dilakukan terhadap Sirkuit Muncar, yang kini telah berstandar internasional.
“Kami lihat sirkuit di sini sudah di-upgrade, lebih panjang dan luas dari sebelumnya. Para riders bisa berkendara dengan aman dan nyaman. Untuk di Asia, ini adalah salah satu track terpanjang,” ungkapnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) atas dukungan penuh sehingga Banyuwangi dipercaya memiliki sirkuit bertaraf Olimpiade.
“Dukungan ini membuat kami semakin bersemangat mengembangkan sport tourism, salah satunya lewat balap sepeda,” kata Ipuk.
Revitalisasi Sirkuit BMX Muncar merupakan bagian dari dukungan Kementerian PUPR. Sirkuit tersebut kini memiliki lintasan sepanjang 465 meter, dilengkapi 4 height jump obstacle serta 2 start gate setinggi 5 dan 8 meter, sesuai standar olimpiade.
“Dengan keberadaan sirkuit berstandar Olimpiade di Banyuwangi ini, kami berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi atlet BMX tanah air,” tambah Ipuk.
Kasubdit Direktorat Infrastruktur Dukungan Perekonomian, Peribadatan, Kesehatan, Olahraga, dan Sosial Budaya Ditjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Feriko, juga memberikan apresiasi saat meninjau langsung jalannya kompetisi.
“Infrastruktur yang dibangun pemerintah dimanfaatkan secara maksimal oleh Banyuwangi. Kami berharap fasilitas ini mampu melahirkan atlet-atlet yang mengharumkan nama Indonesia di level internasional,” ujarnya.
Banyuwangi BMX Supercross 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keseriusannya dalam membangun prestasi olahraga sekaligus memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi sport tourism internasional.














