Actanews.id – Hj. Zuwwidatul Husna, atau yang akrab disapa Ning Wida, menjadi sosok yang dikenal di kalangan jamaah haji Kabupaten Banyuwangi tahun 2024. Meskipun bertugas dalam kloter SUB-58, dokter cantik yang juga pengasuh Asrama Al Munawir Pondok Pesantren Darussalam Blokagung ini telah aktif mengisi manasik haji di beberapa kecamatan di Banyuwangi.
Saat ditemui oleh reporter kami pada Ahad (21/7/2024), penampilan Ning Wida yang menarik dan cara penyampaiannya yang luwes membuat banyak jamaah terpesona dan antusias mendengarkan setiap katanya. Ketika bertugas sebagai tim kesehatan Kloter SUB-58, ia bersama kedua rekannya rutin melakukan visitasi ke jamaah, terutama jamaah berisiko tinggi. Untuk memudahkan identifikasi, kamar yang dihuni oleh jamaah dengan risiko tinggi diberi stiker khusus berbentuk hati dengan tulisan “Haji Sehat Haji Mabrur” di pintu kamarnya.
Tak hanya puas dengan layanan kesehatan, jamaah juga merasa terbantu dengan bimbingan ibadah yang diberikan oleh Ning Wida. Keakraban dan keluwesan penyampaian sang dokter membuat para jamaah perempuan lebih memilih melakukan ibadah di Masjidil Haram bersamanya. Ketua Kloter SUB-58 juga memberikan kebebasan kepada semua tim kloter, menciptakan supertim yang saling mengisi demi layanan jamaah yang maksimal.
Dalam wawancara, Ning Wida, lulusan UIN Syarif Hidayatullah, berbagi bahwa pengalamannya sebagai jamaah haji sebelumnya menjadi motivasi kuat baginya. “Dulu, sebagai jamaah haji perempuan, saya merasakan kurangnya perhatian karena pembimbingnya laki-laki. Karena itu, dalam tugas saya sebagai tim kesehatan, saya juga ingin membimbing ibadah jamaah haji perempuan,” ungkapnya. Berkat dukungan penuh dari ketua kloter, Ning Wida tidak sungkan bertanya jika ada hal yang belum dipahaminya, meskipun sudah dikaruniai tiga orang anak.
Menjadi petugas haji baginya adalah kenikmatan tersendiri yang berbeda dari saat menjadi jamaah biasa. “Sebagai petugas haji, selain menjalankan ibadah, saya juga bisa membantu sesama,” ujarnya dengan senyum.
Salah satu jamaah asal Kecamatan Banyuwangi, Rahayuningsih, berbagi pengalaman pribadi saat di tenda Mina. “Ning Wida tidur bersama saya yang sedang sakit. Alhamdulillah saya sembuh meskipun tanpa obat. Kehadirannya membuat orang menjadi tenang dan ayem,” kenangnya.
Ning Wida bukan hanya seorang dokter, tetapi juga inspirasi bagi para jamaah haji, terutama perempuan, dalam menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan tenang. (Syaf)