banner 728x250
opini  

Refleksi Tentang Cinta Alam, antara Pendaki Dulu dan Sekarang

Penulis : DEWO 851

Banyuwangi, Kamis (27/6/2024), Actanews.id  –  Mendaki gunung telah lama menjadi kegiatan yang identik dengan para Pencinta Alam. Seiring berjalannya waktu, popularitas aktivitas ini semakin meningkat. Ironisnya, bertambahnya jumlah pendaki juga diiringi oleh peningkatan jumlah sampah yang ditinggalkan di gunung-gunung. Tumpukan sampah yang kita temui di setiap gunung menjadi bukti nyata bahwa hanya sedikit pendaki yang benar-benar memiliki jiwa Pencinta Alam.

Dari kenyataan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa tidak semua Pendaki Gunung adalah Pencinta Alam. Bagaimana bisa seseorang pendaki disebut Pencinta Alam, jika mereka tidak bisa membuktikan rasa cintanya terhadap alam? Faktanya, banyak pendaki masa kini yang tidak memiliki rasa cinta terhadap alam, yang akhirnya mengakibatkan pencemaran di gunung-gunung karena tujuan mereka hanya sekadar mendaki.

# Beda Pendaki Gunung Dulu dan Sekarang

Dulu, mendaki gunung adalah sebuah petualangan untuk mencari makna, membentuk karakter, dan mendidik jati diri. Pendaki pada masa lalu biasanya berpengalaman, memiliki keterampilan hidup di alam terbuka, dan mengerti pentingnya konservasi. Mereka mendaki gunung untuk menikmati keindahan alam, melakukan observasi, dan mencari makna dari setiap perjalanan mereka.

Sebaliknya, banyak pendaki masa kini mendaki gunung hanya untuk eksistensi, gengsi, dan hiburan. Mereka datang dari berbagai kalangan, termasuk pemula yang tidak memiliki keterampilan dasar tentang teknik hidup di alam terbuka. Aktivitas yang mereka lakukan seringkali hanya berfokus pada foto selfie dan mengabadikan momen untuk media sosial, tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang mereka tinggalkan.

# Pesan Untuk Para Pendaki

Mendaki gunung seharusnya bukan hanya tentang mencapai puncak, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga dan merawat alam. Jadilah pendaki yang bertanggung jawab dengan membawa kembali sampah yang kita bawa, dan lebih penting lagi, menghormati keindahan dan keaslian alam yang kita kunjungi.

Dengan semangat “Salam Lestari” dan “Salam Bersih”, mari kita buktikan rasa cinta kita terhadap alam dengan tindakan nyata. Bersih itu indah, dan menjaga kebersihan alam adalah tanggung jawab kita bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *