banner 728x250
opini  

Mengupas Lebih Dalam Cerita “Bakul Data dan Isu” di Banyuwangi

Penulis : Agung Suryawirawan Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi (KPB)

Actanews.id , Jumat (14/6/2024) – Sebuah cerita opini menarik muncul di platform media online, mengungkap fenomena musiman “Bakul Data dan Isu” yang terjadi dua kali setahun di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp.3 Triliun, tudingan bahwa pekerjaan ini adalah salah satu yang paling menguntungkan, perlu koreksi dan cermati lebih lanjut.

“Bakul Data dan Isu” merujuk pada orang-orang atau pihak yang mengemas data, informasi, dan isu untuk dijual, diduga kepada pihak penguasa. Dikatakan, cara yang digunakan supaya laku sering kali tidak etis, bahkan dengan ancaman verbal jika “calon pembeli” tidak tertarik.

Namun, pandangan ini terlalu menyederhanakan dan mengabaikan beberapa aspek penting, diantaranya :
Pertama, para “bakul data” yang dimaksud diduga adalah aktivis, ormas, dan wartawan, sesungguhnya mereka telah bekerja dengan integritas, mencari dan memastikan bahwa data dan informasi yang mereka sampaikan dan sebarkan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Mereka berperan penting sebagai fungsi kontrol, mencegah penyelewengan kekuasaan dan korupsi, yang sangat dibutuhkan oleh rakyat dan penting bagi penguasa dalam pengambilan keputusan, agar bijak dan tepat untuk kepentingan rakyat.

Kedua, dalam persoalan ini dikatakan bahwa “tidak ada yang benar atau salah, namum etika profesi dan tanggung jawab sosial bagi aktivis, ormas, dan wartawan tetap menjadi hal yang prinsip. Jika terdapat kebijakan atau tindakan penguasa yang diduga merugikan rakyat, sangat wajar jika hal ini dibawa ke ranah hukum.

Sebagai penutup, penting untuk melihat gambaran yang lebih besar dan tidak terburu-buru menghakimi sepihak sebagai “bakul data dan isu” musiman.

Banyuwangi, dengan segala potensinya, terus berkembang dan membutuhkan partisipasi semua pihak yang bekerja dengan integritas dan profesionalisme untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *