Penulis : Agung Bramantyo
Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi (KPB)
Actanews.id, Kamis (13/6/2024) – Pada 27 November 2024 nanti, masyarakat akan menghadapi momen penting melalui pesta politik lokal. Harapan besar tertuju pada lahirnya pemimpin-pemimpin yang Amanah, berkualitas dan bertanggung jawab.
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan digelar diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial belaka, tetapi menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu memenuhi janji-janji kampanye dan bekerja dengan sepenuh hati.
Kekecewaan terhadap kepala daerah yang terpilih karena tidak mampu memegang amanah menjadi perhatian serius. Masyarakat mengingatkan agar janji-janji kampanye tidak hanya menjadi iming-iming tanpa realisasi. Banyak pemimpin daerah yang setelah terpilih justru menjauh dari rakyat, padahal kedekatan dengan rakyat adalah kunci keberhasilan dalam memimpin.
Seperti ungkapan lama, janji adalah hutang yang harus dibayar. Pemimpin yang baik adalah mereka yang menyatu dengan rakyat, mendengarkan aspirasi, dan memahami keinginan mereka. Tugas ini memang berat, namun pilihan untuk menjadi pemimpin harus diiringi dengan tanggung jawab yang besar.
Menjadi pemimpin harus diawali dengan niat tulus dan hati yang bersih, serta kesediaan untuk mengabdikan diri bagi rakyat. Seorang pemimpin juga harus bekerja dari hati, bukan karena paksaan atau keinginan mendapatkan imbalan. Motivasi kerja yang jelas dan luhur akan menghindarkan pemimpin dari godaan kekuasaan semata.
Pemimpin daerah memiliki peran signifikan dalam menentukan arah pembangunan pemerintahan. Oleh karena itu, tidak sembarangan politikus layak duduk di posisi tersebut. Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi, seperti kapasitas, wawasan luas, kemampuan kepemimpinan, dan moralitas atau akhlaqul karimah yang kokoh sebagai pondasi.
Selain itu, calon pemimpin juga perlu memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mendukung kampanye dan sosialisasi tanpa melakukan praktik suap. Popularitas juga menjadi faktor penting agar masyarakat tidak memilih “kucing dalam karung”. Masyarakat harus memahami dan mengenal calon pemimpin yang akan dipilih dengan baik.
Empat kriteria utama ini – kapasitas, wawasan, moralitas, dan kemampuan finansial – harus melekat pada seorang pemimpin dan dipahami oleh masyarakat agar pemilu menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Pemilih harus mencermati rekam jejak calon bupati, baik yang petahana maupun yang baru, untuk memastikan mereka benar-benar mengemban amanah rakyat.
Pemilih juga perlu memperhatikan program dan gagasan yang ditawarkan calon pemimpin, serta memastikan program tersebut realistis dan dapat diwujudkan. Selain itu, penting untuk mencermati rekam jejak hukum calon pemimpin, memastikan mereka bersih dari kasus korupsi atau masalah hukum lainnya, serta peduli terhadap isu lingkungan hidup.
Dengan kesadaran dan kecermatan dalam memilih, masyarakat berharap pesta politik lokal ini akan membawa perubahan positif dan melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu membawa daerah menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama.