Surabaya, Actanews.id – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji menyelenggarakan Pameran Pusaka bertajuk Transformasi Keris Nusantara. Pameran yang digelar di Gedung Balai Pemuda Surabaya ini berlangsung selama lima hari, mulai 15 hingga 19 November 2024, menghadirkan koleksi keris pusaka yang kaya akan nilai sejarah dan budaya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh sejumlah tokoh budaya dan kolektor keris terkemuka. Hadir di antaranya Ketua Yayasan Penyelenggara Pameran Tosan Aji, Dr. H. Andi Budi Sulistianto (Gus Andi), Wakil Ketua Umum II SNKI, Dr. Alfitra Salam, APU, Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, SE, dan beberapa pengurus SNKI lainnya seperti KRT. Cornelis Karundeng, MH, dan KRT. H. Ilham Bukan Pawang Biasa.
Mpu Haryo Herlambang, selaku ketua panitia, menekankan pentingnya pelestarian keris sebagai identitas budaya bangsa. “Kita patut berbangga dan konsisten memberikan apresiasi kepada para seniman yang telah mencurahkan pikiran dan tenaga untuk melestarikan warisan ini,” ungkapnya pada Jumat (15/11).


Menurut Haryo, keris telah diakui dunia sebagai warisan budaya asli Indonesia, yang tercatat dalam penetapan UNESCO pada 25 November 2005. “Keris adalah benda sakral yang tidak hanya memiliki nilai seni tetapi juga sarat makna historis. Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk melestarikannya,” jelasnya.
Salah satu daya tarik utama pameran ini adalah kehadiran Keris Balebang Luk 9, milik Presiden RI, Prabowo Subianto. Keris ini didatangkan langsung dari Museum Keris Brojobuwono Surakarta. Gus Andi menjelaskan, keris tersebut menjadi simbol harmoni dan sinergi, selaras dengan visi Presiden Prabowo yang ingin merangkul semua kalangan.
“Keris ini memiliki pamor wos wutah, yang melambangkan kelimpahan rezeki dan kemampuan untuk membantu sesama. Filosofi ini tercermin dalam program makan gratis yang diusung beliau,” jelas Gus Andi.
Ajang Edukasi dan Apresiasi
Pameran ini dihadiri komunitas keris dan kolektor dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Jember, Banyuwangi, Lombok, Madura, Sidoarjo, dan Yogyakarta. Dengan memamerkan beragam jenis keris pusaka serta pernik-pernik pendukungnya, acara ini menjadi ruang ekspresi dan edukasi bagi masyarakat luas tentang nilai budaya yang terkandung dalam tosan aji.
“Kami berharap kegiatan ini mampu membangkitkan kesadaran masyarakat untuk merawat dan melestarikan keris sebagai warisan budaya yang diakui dunia,” tutup Gus Andi.

Pameran ini tidak hanya menampilkan koleksi keris yang memukau tetapi juga menjadi pengingat sejarah akan keagungan budaya Nusantara. Bagi para pecinta seni dan sejarah, Pameran Transformasi Keris Nusantara adalah kesempatan langka untuk menikmati mahakarya bangsa.