Actanews.id – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Banyuwangi ke-253, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi meluncurkan program SEMBUR WANGI (Sambungan Murah Bersubsidi PUDAM Banyuwangi). Program ini menawarkan pemasangan sambungan baru dengan biaya hanya Rp750 ribu yang dapat dicicil hingga empat kali, berlaku mulai 20 November hingga 20 Desember 2024.
Namun, di tengah masifnya program tersebut, sejumlah pelanggan lama di beberapa wilayah mengeluhkan buruknya distribusi air dari PUDAM. Keluhan ini datang dari Dusun Maduran (Lebak) Desa Rogojampi, Dusun Gurit Desa Pengatigan, dan Dusun Sidomulyo Desa Gitik.
Seorang pelanggan asal Lebak Rogojampi, berinisial MTQ, mengungkapkan kekesalannya atas aliran air yang tidak lancar. “Air tidak mengalir, sangat kecil dan tidak deras seperti biasanya. Kami sangat repot, apalagi saat membutuhkan air mendesak,” ujar MTK, Selasa (26/11).
Keluhan serupa disampaikan MY, pelanggan di Dusun Gurit. “Akhir-akhir ini air sulit didapatkan. Mau masak, cuci baju, mandi, kami harus menunggu air mengalir. Padahal, kami rutin membayar tagihan air tiap bulan,” ungkapnya, Rabu (27/11). Laporan kepada petugas PUDAM pun, menurut MY, belum membuahkan hasil.
Keluhan ini juga dirasakan pelanggan di Gitik Sidomulyo Salah satu pelanggan berinisial YD menuturkan, “Kami sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan PUDAM, tapi distribusi air tetap tidak lancar,” ungkapnya.
Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi (KPB), yang berkantor di Rogojampi, Agung Surya Wirawan, turut mengkritik program promo sambungan baru ini. Menurutnya, PUDAM seharusnya fokus memperbaiki distribusi air terlebih dahulu sebelum menggaungkan program pemasangan baru.
“Masih banyak pelanggan yang mengeluhkan pelayanan PUDAM. Distribusi air harus diperbaiki agar masyarakat benar-benar bisa menikmati layanan air bersih dengan lancar. Ironisnya, PUDAM baru saja mendapatkan predikat kinerja terbaik tahun 2023 dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Jawa Timur yanh ditetapkan oleh Kementerian PUPR, tapi pelayanan masih mengecewakan,” tegas Agung, Jumat (29/11).
Ia menambahkan bahwa penghargaan semestinya menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan, bukan sekadar penghias. “Prestasi banyak, tapi pelayanan kepada masyarakat justru masih mengecewakan,” ujarnya.
Situasi ini menjadi tantangan besar bagi PUDAM Banyuwangi. Buruknya distribusi air jelas menjadi masalah serius, terutama di tengah tuntutan masyarakat atas hak dasar berupa akses air bersih. PUDAM diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini agar tidak menggerus kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan mereka. (Ardy)