banner 728x250

Dispertan Banyuwangi Siapkan Stimulus untuk Petani Jelang Musim Tanam Lebih Awal

BANYUWANGI, Actanews.id — Menyambut datangnya musim tanam yang diperkirakan hadir lebih awal tahun ini, Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi menyiapkan stimulus bagi petani berupa bantuan benih padi dan pupuk organik. Langkah ini diambil untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah perubahan pola cuaca yang mulai terasa di sejumlah wilayah.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Banyuwangi, Ida Larasati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan bantuan benih padi sebanyak 239.725 kilogram yang akan disalurkan kepada petani di berbagai kecamatan.

“Bantuan ini ditargetkan untuk lahan seluas 9.589 hektare, serta 130 ton pupuk organik bagi 130 hektare lahan,” ujar Ida, Kamis (9/10/2025).

Berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan di Jawa Timur, termasuk Banyuwangi, diperkirakan datang lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, sebagian wilayah di Bumi Blambangan sudah mulai diguyur hujan sejak September dasarian pertama.

Kondisi ini menjadi dasar bagi Dispertan Banyuwangi untuk mengambil langkah antisipatif agar para petani dapat menyesuaikan waktu pengolahan lahan dan penanaman sesuai kondisi iklim di daerah masing-masing.

Menurut data Dispertan, pada Oktober ini terdapat 7.088 hektare lahan sawah siap tanam yang tersebar di 20 kecamatan. Sementara itu, lima kecamatan yang belum memulai aktivitas tanam adalah Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Purwoharjo, dan Tegaldlimo.

Ida menambahkan, sebagian petani di wilayah lain telah lebih dulu memulai pengolahan lahan. Ia menyebut kondisi kemarau basah yang terjadi tahun ini cukup menguntungkan karena ketersediaan air masih relatif baik untuk mendukung aktivitas tanam.

“Ini momentum yang bagus. Kami mendorong petani memanfaatkan sumber daya yang ada, baik ketersediaan air, sarana produksi, maupun Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian),” jelasnya.

Hingga Agustus 2025, serapan pupuk bersubsidi di Banyuwangi juga tercatat cukup tinggi. Dari alokasi pupuk Urea sebanyak 43.825 ton, telah terserap 60,89 persen atau sekitar 26.687 ton. Sedangkan pupuk NPK terserap 71,10 persen, yaitu 26.505 ton dari total alokasi 37.276 ton.

Dengan dukungan cuaca yang lebih bersahabat, kesiapan petani, serta ketersediaan sarana produksi yang memadai, Dispertan Banyuwangi optimistis musim tanam tahun ini akan berjalan lancar.

“Kami berharap seluruh elemen pertanian dapat bergerak serempak agar produktivitas meningkat dan ketahanan pangan daerah tetap terjaga,” pungkas Ida. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *