Banyuwangi, Actanews.id – Kabar duka menyelimuti perairan Selat Bali, tepatnya di jalur Ketapang–Gilimanuk, setelah tenggelamnya Kapal Tunu Pratama pada Rabu malam (2/7/2025). Salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa tragis tersebut adalah Elok Rumantini, warga Jalan Karimun Jawa Gang Belimbing, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.
Elok meninggalkan dua orang anak perempuan yang masih belia, masing-masing berusia 4 dan 13 tahun. Tragisnya, kedua anak itu kini menyandang status yatim piatu, setelah sang ayah terlebih dahulu meninggal dunia setahun silam.
Pada Kamis pagi (3/7/2025), Camat Banyuwangi Kota, H. Hartono, S.Sos., M.Si., mengunjungi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa dan memberikan santunan kepada kedua anak korban.
“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah tenggelamnya Kapal Tunu Pratama. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Pemerintah hadir dan akan terus bersama masyarakat dalam situasi apapun,” ungkap H. Hartono kepada awak media.
Salah satu perwakilan keluarga Elok Rumantini menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, terutama kepada Camat Banyuwangi yang cepat tanggap dalam memberikan dukungan moral maupun bantuan langsung.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses evakuasi jenazah almarhumah, serta perhatian yang besar dari Bapak Camat Hartono kepada keluarga kami,” ujar anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.
Peristiwa ini menambah daftar panjang duka akibat kecelakaan laut. Masyarakat berharap investigasi menyeluruh dilakukan agar kejadian serupa tak terulang kembali.
Reporter: Rio