Banyuwangi, Actanews.id – Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Jawa Timur menggelar rapat konsolidasi pengurus cabang se-wilayah eks-Karesidenan Besuki dan Probolinggo pada Sabtu (24/5). Kegiatan ini berlangsung di ruang sidang khusus DPRD Kabupaten Banyuwangi dan diikuti oleh jajaran ketua, sekretaris, serta bendahara ISNU dari sejumlah kabupaten/kota di wilayah timur Jawa Timur.
Meski dipersiapkan dalam waktu singkat, konsolidasi ini berlangsung lancar dan penuh semangat. Hal itu disampaikan oleh Fajar Isnaini selaku panitia pelaksana. “Ini menunjukkan semangat kolektif kita dalam menguatkan barisan ISNU di kawasan timur Jatim,” ujarnya.
Ketua PC ISNU Banyuwangi, Abdul Aziz, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Banyuwangi sebagai tuan rumah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu kolaborasi konkret antar cabang. “Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi langkah nyata untuk membangun jaringan yang kuat dan produktif,” katanya.
Plt. Ketua PW ISNU Jawa Timur, Prof. Dr. H. Afif Hasbullah, dalam sambutannya menekankan bahwa ISNU sebagai Badan Otonom NU yang beranggotakan kalangan terdidik, harus mampu menjadi mitra strategis dalam pembangunan bangsa dan daerah.
“ISNU lahir tahun 1999 dan baru ditetapkan sebagai Banom resmi pada Muktamar NU di Makassar tahun 2010, kemudian dilembagakan pada 2012. Sebagai organisasi berbasis intelektual, kita harus membangun kultur organisasi yang nyaman, kreatif, dan produktif,” tegas Prof. Afif.
Ia juga mengapresiasi kemajuan Kabupaten Banyuwangi yang menurutnya merupakan hasil sinergi banyak pihak, termasuk organisasi keagamaan seperti ISNU. “Diskusi hari ini adalah bagian dari peran nyata kita dalam pembangunan. ISNU harus hadir di ruang-ruang strategis pengambilan kebijakan dan penggerakan masyarakat,” tambahnya.
Rapat konsolidasi ini tidak hanya menjadi ajang penguatan struktur organisasi, tetapi juga menjadi forum bertukar gagasan antar pengurus cabang. Melalui forum ini, ISNU berharap seluruh potensi sarjana NU dapat terorganisasi dan termobilisasi dalam gerakan sosial yang berdampak luas bagi masyarakat.