banner 728x250

Manasik Haji di Ponpes Darul Latif Ar Rosyid Hadirkan Pembekalan Komprehensif, Soroti Ziarah dan Pemanfaatan Aplikasi Digital

Banyuwangi, Actanews.id  – Bimbingan manasik haji yang digelar Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kabat di Aula Pondok Pesantren Darul Latif Ar Rosyid, Jumat (25/4/2025), memberikan nuansa berbeda dalam pembekalan calon jamaah. Selain membahas tata cara pelaksanaan haji dan umrah, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap lokasi ziarah bersejarah dan pemanfaatan teknologi digital selama berada di tanah suci.

Kepala KUA Kecamatan Kabat, dalam sambutannya, menekankan pentingnya manasik sebagai pembekalan yang menyeluruh. “Manasik bukan sekadar simulasi ibadah, tetapi juga penguatan fisik, mental, dan spiritual. Jamaah harus memahami konteks ibadah secara menyeluruh, termasuk aspek sosial dan teknologinya,” ujarnya.

Dua narasumber dihadirkan untuk memperkaya materi manasik. Abdul Azis, Kepala KUA Kecamatan Banyuwangi, memandu langsung praktik ibadah haji dan umrah di halaman pesantren. Dengan pengalamannya sebagai pembimbing haji, Azis menekankan pentingnya memahami tahapan ibadah secara praktis, mulai dari niat, ihram, hingga pelaksanaan thawaf dan sa’i.

Sementara itu, Syafaat, ASN dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi yang juga mantan ketua kloter, membawakan materi seputar ziarah ke tempat-tempat bersejarah di Madinah. Ia menguraikan keutamaan mengunjungi Masjid Quba, Bukit Uhud, dan Raudhah, serta pentingnya sholat sunnah dan doa di lokasi-lokasi tersebut sebagai bagian dari penyempurna ibadah.

Menariknya, Syafaat juga mengajak jamaah untuk melek digital. Ia memperkenalkan berbagai aplikasi pendukung ibadah seperti Haji dan Umroh, Haramain, serta layanan terjemahan khutbah di Masjidil Haram. “Kita juga harus akrab dengan Google Maps agar tidak tersesat saat berpindah lokasi. Teknologi bisa menjadi teman terbaik selama di tanah suci,” terangnya.

Informasi tambahan tentang praktik salat jenazah yang rutin dilaksanakan setelah salat fardhu di Haramain turut disampaikan, memberi wawasan baru bagi peserta.

Salah satu peserta, Wahidni, mengaku mendapatkan banyak manfaat dari sesi tersebut. “Materinya sangat relevan, terutama tentang aplikasi digital. Ini membuka wawasan kami bahwa ibadah haji hari ini tak bisa lepas dari teknologi,” ungkapnya.

Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan aspek spiritual, edukatif, dan digital, manasik haji kali ini diharapkan mampu memberikan bekal optimal bagi para calon tamu Allah. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan jamaah berangkat dalam kesiapan total, baik secara lahir maupun batin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *