Penulis :

Banyuwangi, Actanews.id  –  Buku Jejak Kritik karya Moh. Husen mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan di Banyuwangi. Setelah mendapat dukungan dari komunitas Lentera Sastra Banyuwangi, kini Dewan Kesenian Blambangan (DKB) akan menggelar acara bedah buku tersebut Jumat, 21 Februari 2025 di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting di bidang literasi dan budaya, termasuk Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi, Drs. Zen Kostolani, M.Si. Sebagai moderator, Ketua Lentera Sastra Banyuwangi, Syafaat, akan memandu jalannya diskusi.

Para pembedah buku merupakan tokoh-tokoh berpengaruh di dunia literasi Banyuwangi, di antaranya Ketua DKB Hasan Basri, Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi, serta Muttafaqurrohmah, anggota Komite Bahasa dan Sastra DKB sekaligus dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

Sebelumnya, pada 18 Februari 2025, Moh. Husen telah menyerahkan bukunya kepada Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyuwangi. Buku tersebut diterima langsung oleh Fitrin Kuntartini, S.Sos., M.Si., pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banyuwangi. Penyerahan ini menandai bahwa Jejak Kritik kini dapat diakses oleh masyarakat yang ingin mendalami kritik sastra dan wacana intelektual di Banyuwangi.

Sebagai kumpulan tulisan kritik sastra dan budaya, Jejak Kritik mencerminkan dinamika perkembangan seni dan sastra di Banyuwangi. Kehadirannya diharapkan menjadi referensi berharga bagi pecinta sastra dan akademisi dalam mengkaji literasi daerah.

Acara bedah buku ini diprediksi menjadi momen penting dalam perkembangan literasi dan apresiasi sastra di Banyuwangi. Diskusi yang berlangsung diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak penulis dan akademisi untuk terus mengembangkan dunia sastra.

Dengan tingginya atensi terhadap Jejak Kritik, terbukti bahwa kritik sastra masih memiliki tempat di hati para pecinta literasi Banyuwangi. Buku ini diharapkan membuka wacana baru dalam memahami perkembangan sastra lokal serta memperkaya diskursus budaya di Indonesia.