Actanews.id. – Baru saja tiba di kota tujuan untuk bertemu seorang teman, ponselku bergetar. Istriku menyampaikan kabar duka: salah satu kerabat meninggal dunia dan akan segera dimakamkan. Tanpa berlama-lama, setelah urusan selesai aku langsung mengendarai motor kebanggaanku menuju rumah duka.
Pemakaman berlangsung lancar menjelang magrib, dilanjutkan dengan tahlil sehabis magrib. Meski seharian belum sempat pulang dan tubuh ini rasanya lelah, usai shalat di masjid terdekat aku ikut dalam acara tahlil tersebut.
Disuasana tahlil, mataku tertuju pada sampul sebuah buku Surat Yasin yang dibagikan. Ketika kubaca lebih teliti, ternyata bulan dan tahun kelahiran almarhum yang tertera di sampul, sama dengan bulan dan tahun kelahiranku! Apakah ini kebetulan? Namun, kadang, peristiwa yang tampak sederhana justru menyimpan makna yang lebih dalam.
Di dunia yang dihuni oleh miliaran manusia, mungkin tidak terlalu istimewa menemukan seseorang yang lahir di waktu yang sama. Namun ketika kita menyadari bahwa kesamaan itu terjadi pada diri kita, rasanya pasti beda. Mungkin Tuhan punya cara tersendiri untuk “menyentuh” kita, bukan mengingatkan kita dengan memberikan kejadian yang luar biasa atau bahkan menakutkan, melainkan lewat momen yang dianggap kecil.
Bahwa sampul sebuah buku Surat Yasin ternyata mampu menjadi pengingat tentang kefanaan hidup. Allah mengingatkan hambanya dengan cara yang halus sekalipun, tentang hidup kita didunia yang sangat singkat. Bahwa kita hanyalah tamu di dunia ini yang sewaktu-waktu akan dipanggil pulang, maka wajib senantiasa mengingat-Nya, sebelum waktu kita habis. Kita sering lupa, terlena oleh hiruk pikuk kehidupan dunia yang penuh dengan kemewahan, kesenangan dan ambisi.
Padahal, Allah SWT telah menjelaskan kepada kita dalam firman-Nya mengenai gambaran kehidupan dunia dan kesenangannya.
Surat Al-Hadid ayat 20 menjelaskan bahwa, kehidupan dunia hanyalah permainan dan sendagurauan, dan bukan untuk menjadi larut di dalamnya. Ayat ini juga menjelaskan bahwa kehidupan dunia merupakan perhiasan, saling berbangga, dan berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, serta menjelaskan diakhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Lewat sampul sebuah buku Surat Yasin diingatkan kembali, mungkin bukan sesuatu yang besar, tapi justru dengan kelembutan itulah Allah menunjukkan kasih sayang-Nya.
Oleh : Joko Tama
Banyuwangi, 16 September 2024