banner 728x250
opini  

Pilkada Banyuwangi 2024, ASN Berbagi atau ASN Citra?

Oleh : Joko Tama

Pilkada Banyuwangi 2024, membuka sebuah fenomena yang cukup menggelitik sekaligus mengkhawatirkan, yakni dugaan keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam praktik politik praktis. Salah satu program yang kini kembali menjadi sorotan, setelah Pilkada Usai adalah progtam ASN Berbagi, yang seharusnya menjadi upaya sosial untuk membantu masyarakat. Namun, di tengah dinamika politik, program ini justru diduga menjadi alat untuk mendongkrak dukungan elektoral salah satu calon.

Kejadian ini memunculkan dilema: apakah berbagi masih bisa dianggap sebagai niat tulus, atau justru menjadi bagian dari strategi pencitraan politik?

ASN berbagi, pada dasarnya, berbagi merupakan amalan sosial yang bernilai tinggi, tetapi dalam konteks pilkada, ia bisa diselewengkan menjadi instrumen untuk meraih simpati pemilih. Di sinilah letak dilema moralnya: ketika niat berbagi dapat dirusak oleh kepentingan politik.

Dalam perspektif agama, khususnya Islam, berbagi adalah amal yang sangat dianjurkan, namun dengan niat yang tulus. Jika seseorang memberikan bantuan, kemudian berpotensi dimanfaatkan hanya untuk meraih keuntungan politik atau demi pencitraan semata, apakah itu masih dapat disebut sebagai amal? Tentu saja, berbagi seharusnya dilakukan dengan niat yang ikhlas, bukan sebagai bagian dari strategi untuk meraih dukungan dalam Pilkada.

Peran ASN seharusnya lebih dari sekadar menjadi alat politik. Mereka adalah abdi negara yang bertanggung jawab untuk melayani kepentingan publik tanpa memihak. Ketika ASN terlibat dalam permainan politik praktis seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemerintah akan mulai tergerus. Bagaimana mungkin rakyat dapat mempercayai institusi negara yang seharusnya netral, jika ASN sendiri sudah terjerat dalam jaring-jaring kepentingan politik?

Di sisi lain, sebagai warga Banyuwangi, kita juga harus merenung. Apakah kita akan membiarkan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan ketulusan terkikis hanya demi kemenangan politik sesaat? Jika ASN yang sejatinya bertugas untuk melayani rakyat sudah terlibat dalam permainan ini, kita perlu bertanya, ke mana arah bangsa kita? Apakah kita akan membiarkan setiap kebijakan yang datang tercampur aduk dengan kepentingan pribadi yang merugikan kepentingan bersama?

Penting bagi kita semua untuk kembali pada esensi berbagi yang sesungguhnya: bukan untuk kepentingan politik, melainkan untuk kesejahteraan bersama. Pemerintah dan ASN sebagai pelayan masyarakat seharusnya mengingatkan diri mereka bahwa tugas mereka adalah memberikan yang terbaik tanpa pamrih. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa berbagi bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi menjadi tindakan nyata yang memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pada akhirnya, hasil Pilkada 2024 di Banyuwangi bisa menjadi momentum untuk kembali menegakkan nilai-nilai integritas dalam pemerintahan. ASN harus dapat memisahkan diri dari politik praktis, dan kembali mengedepankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Dengan cara ini, kita dapat mewujudkan pemerintahan yang lebih adil, transparan, dan penuh ketulusan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *