Actanews.id – H. Syafaat, SH., MH., merupakan nama yang tidak asing lagi di Kabupaten Banyuwangi. Dikenal sebagai salah satu penggiat literasi, Ia memimpin “Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi”. Komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan potensi diri di bidang sastra dan literasi. Dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, komunitas ini telah menerbitkan ratusan antologi puisi dan lebih dari seratus buku telah diterbitkan, hasil karya dari anggotanya bahkan ditandatangani oleh Wakil Menteri Agama RI.
Peristiwa menarik lainnya adalah saat Lentera Sastra tampil di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi untuk meluncurkan antologi puisi, di mana Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turut membacakan puisi karyanya sendiri. Selain kuga aktif mengikuti dan mengadakan berbagai kegiatan seperti Sepekan Literasi oleh Pemkab Banyuwangi, liga puisi, dan lomba karya tulis bagi pelajar dan berbagai kegiatan literasi lainnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi mengapresiasi capaian Yayasan Lentera Sastra Banyuwangi ini, hingga memasukkan karya-karya mereka dan pelajar dalam E-Book Perpustakaan Kabupaten.
Syafaat yang juga bekerja sebagai PNS di Seksi Bimas Islam dikenal kalem, ramah, terbuka diajak berdiskusi oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga birokrat dan jurnalis. Tak heran jika ia dikenal akrab dengan banyak organisasi wartawan di Banyuwangi.
Pada Jumat, 12 Juli 2024, kami bersama KJJT (Komunitas Jurnalis Jawa Timur) Banyuwangi berkunjung ke kediamannya setelah ia menyelesaikan tugasnya sebagai Ketua Kloter SUB-58 Jamaah Haji Banyuwangi. Sebagai Petugas Haji, semangat literasi Syafaat semakin menguat, dengan secara aktif menjadi narasumber Radio Bintang Tenggara dalam liputan haji 2024, dan memberikan rilis-rilis setiap kegiatan jamaah haji pada rekan-rekan wartawan Banyuwangi,
Beberapa program pemerintah melibatkan Ia, seperti Program Kabupaten Layak Anak dan Moderasi Beragama di Kabupaten Banyuwangi dinilai sukses.
Mengulik sedikit latar belakangnya, Syafaat adalah sosok yang sangat sederhana. Untuk menyelesaikan kuliah sarjananya di Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Ia rela berjualan kerupuk keliling. Ketekunan dan kerja kerasnya membawanya meraih gelar S2. Ia juga merupakan aktivis ’98, yang turun ke jalan menyuarakan keadilan bagi rakyat bersama teman-temannya seangkatannya.
Salah satu kenangan manisnya hingga sekarang adalah saat demo ’98, Ia berhadapan langsung dengan petugas keamanan, teman sekelas kuliahnya sendiri, yang saat ini beberapa orang bertugas di Polresta Banyuwangi, diantaranya Kompol Sudarsono, AKP Kusmin dan lainnya.
Mungkin masih banyak hal yang belum tersampaikan dalam tulisan ini. Semoga Syafaat selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam segala urusan, serta terus memberikan inspirasi dan dampak positif bagi bangsa dan negara.
Oleh : Joko Tama