Actanews.id – Tokoh masyarakat dan aktivis senior Banyuwangi, inisial E, dalam pernyataannya baru-baru ini memberikan ultimatum tegas kepada pihak-pihak yang dianggapnya menyebarkan informasi miring atau hoax, tentang pasangan calon (paslon) bupati di Pilkada Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani dan Mujiono. E memberikan waktu 2×24 jam bagi mereka untuk meminta maaf “secara terbuka”, sebelum dirinya menempuh jalur hukum. Sikap ini muncul sebagai langkah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi, terutama dalam suasana politik yang sering kali memanas.
Namun, sejauh mana keseriusan E untuk bersikap tegas pada pelaku yang diduga penyebar hoaks ini? Pernyataan “tidak ingin bergesekan” dan “mengajak saling menghargai” menunjukkan niat damai, namun tekanan dari hoaks yang menyudutkan tampaknya telah melampaui ambang toleransi. Hal ini menjadi tantangan bagi E dan timnya untuk membuktikan bahwa tindakan hukum bukan sekadar ancaman, tetapi benar-benar wujud dari komitmen mereka terhadap pilkada yang bersih.
Langkah ini sejatinya mengandung nilai edukasi yang patut diapresiasi. Dengan menekankan verifikasi informasi, E mencoba menahan publik dari sikap reaksioner yang sering kali muncul tanpa memeriksa kebenaran berita terlebih dahulu. Namun, apakah ancaman hukum tersebut akan menjadi langkah yang benar-benar diambil, atau hanya sebatas “peringatan,” menjadi hal yang menarik untuk diikuti. Jika hanya sekadar ancaman, kredibilitas E dapat dipertanyakan dan bahkan menjadi bumerang yang merugikan dirinya dan paslon yang didukungnya. Pada akhirnya, masyarakat menantikan siapa sebenarnya pihak yang dimaksud oleh E, yang dituduhnya sebagai penyebar berita diduga hoax tersebut.
Sekali lagi, E dengan tegas telah menyatakan bahwa jika dalam 2×24 jam tidak ada permintaan maaf secara terbuka, pihaknya tidak akan ragu membawa masalah ini ke ranah hukum.
Terakhir, dibalik persoalan ini, mari berharap bahwa upaya E untuk mendorong terciptanya iklim Pilkada yang lebih sehat dapat berhasil. Kesungguhan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan secara hukum bukanlah hal yang mudah, tetapi di tangan tokoh senior E ini,… akan menjadi peluang untuk menunjukkan bahwa niat baik dan ketegasan bisa berjalan berdampingan demi terciptanya iklim politik Banyuwangi yang lebih sehat dan bermartabat.
Oleh : Joko Tama