Jakarta, Actanews.id – Kerusuhan massal yang terjadi di Jakarta sejak Jumat (29/8/2025) hingga Minggu dini hari (31/8/2025) menyisakan dampak serius. Aksi anarkis massa tidak hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga berujung pada penjarahan rumah sejumlah pejabat publik, mulai dari anggota DPR hingga menteri.
Dalam peristiwa tersebut, tercatat tujuh gerbang tol dibakar, serta 37 sarana prasarana milik Polri di wilayah hukum Polda Metro Jaya mengalami kerusakan, mulai dari polres, polsek, polsubsektor, pos polisi, pos lalu lintas, hingga kendaraan dinas.
Menyikapi situasi ini, Laskar Anti Korupsi dan Sosial Indonesia (LAKSI) memberikan pernyataan resmi. Mereka menilai kritik Komnas HAM yang menyebut Polri tidak profesional dalam menangani kerusuhan sangat tidak berdasar.
“Kami yakin polisi telah memiliki bukti kuat atas keterlibatan Delpedro sebagai dalang propaganda kerusuhan. Polri bekerja sudah sesuai prosedur dan fakta hukum yang ada,” ujar Koordinator LAKSI, Azmi Hidzaqi, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).
LAKSI juga menilai Polri telah responsif atas desakan publik, termasuk dalam penanganan kasus kematian seorang pengemudi ojek online, Affan. Polri disebut telah memberikan sanksi tegas terhadap anggota Brimob yang terlibat.
“Artinya Polri tetap menjunjung tinggi asas keadilan. Narasi yang menyudutkan Polri, apalagi tuntutan pencopotan Kapolri dan Kapolda, sangat politis dan tidak berdasar,” tegas Azmi.
Lebih lanjut, LAKSI meminta semua pihak, termasuk Komnas HAM dan LSM, menghormati proses hukum yang sedang berjalan serta tidak melakukan intervensi. Mereka menegaskan bahwa Polri sudah berupaya mengedepankan pendekatan humanis dan proporsional dalam membedakan antara demonstran damai dan pelaku perusakan.
LAKSI juga mengapresiasi kinerja Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Suheri, yang dinilai sigap mengendalikan situasi di lapangan. “Berkat keseriusan dan turun langsung ke lapangan, Kapolda berhasil mengembalikan stabilitas keamanan di Jakarta,” tambah Azmi.
Menurut LAKSI, sejak era reformasi Polri terus berbenah dan menunjukkan profesionalitasnya. “Kepercayaan publik terhadap Polri setiap tahun meningkat. Itu bukti nyata bahwa kinerja Polri semakin baik,” pungkas Azmi.