SURAKARTA, Actanews.id – Untuk pertama kalinya, Jambore Nasional Keris digelar di Pagelaran Keraton Surakarta pada 23–26 Juni 2025. Acara ini menghadirkan 118 bilah keris kontemporer hasil karya empu tanah air dan diikuti oleh 75 pebursa keris dari berbagai daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, hingga Madura.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengapresiasi penyelenggaraan jambore ini dan mendorong agar kegiatan tersebut dijadikan agenda tahunan. Ia menyatakan siap memberikan dukungan melalui Dana Abadi Kebudayaan – Indonesiana.
“Panitia bisa mengajukan bantuan dana budaya agar kegiatan ini bisa rutin setiap tahun. Meskipun tidak besar, kami siap memberi stimulus,” kata Fadli Zon saat meninjau langsung acara tersebut.
Ia menegaskan, jambore ini merupakan langkah penting dalam pelestarian budaya keris dan tosan aji yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Melalui ajang ini, publik dapat menyaksikan keris kamardikan hingga keris kontemporer yang kian populer secara global.
“Keris kontemporer kini semakin kreatif dan mampu beradaptasi dengan zaman. Ini menandakan bahwa warisan budaya kita tetap hidup dan berkembang,” ujarnya.
Fadli juga menyampaikan dukungannya terhadap komunitas perkerisan yang telah menghidupkan tradisi ini dari akar rumput. Ia berharap ke depan lebih banyak masyarakat terlibat dan menjadikan keris sebagai bagian dari identitas budaya yang dibanggakan.
“Jambore ini menjadi tonggak awal. Ke depan, kami ingin ada dukungan lebih besar agar keris tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi daya tarik budaya Indonesia di mata dunia,” pungkasnya. (Ilham)