Hong Kong, Actanews.id – Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA dan PPO) Bareskrim Polri menyapa langsung para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong dalam sebuah kegiatan yang digelar di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) pada Minggu (3/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Polri untuk memperkuat sinergi lintas lembaga, khususnya dengan KJRI Hong Kong, Imigrasi, dan Protokol Konsuler. Dalam kesempatan tersebut, jajaran Polri memberikan edukasi hukum, sosialisasi mengenai perlindungan terhadap perempuan dan anak, serta upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat penting Polri, antara lain Dir PPA PPO Bareskrim Polri, Kasubdit II PPA dan PPO Bareskrim Polri, Dirreskrimum dan Dirnarkoba Polda Sumatera Utara, serta KBP Elya Susanti, S.I.K., M.Si., selaku Perancang Peraturan Kepolisian Divkum Polri. Turut mendampingi pula Kombes Pol Nany Hartati Pribadi, S.I.K., M.I.K. dari Puslitbang Polri, serta jajaran penyidik dari PPA dan TPPO.
Dir PPA PPO Bareskrim Polri menyampaikan apresiasi tinggi terhadap para PMI yang dinilai memiliki semangat luar biasa dalam bekerja, sekaligus mengembangkan diri melalui jalur pendidikan.
“Kami sangat bangga melihat semangat para Pekerja Migran Indonesia yang tidak hanya berjuang untuk keluarga, tetapi juga melanjutkan pendidikan hingga berhasil meraih kelulusan. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Polri di luar negeri adalah bentuk komitmen untuk memberikan perlindungan hukum yang menyeluruh bagi seluruh WNI, termasuk para PMI.
“Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum di dalam negeri, tetapi juga sebagai pelayan publik bagi warga negara Indonesia di luar negeri. Kami ingin memastikan hak-hak para pekerja migran terlindungi dan aspirasi mereka didengar langsung,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Polri berharap dapat menjalin komunikasi yang lebih erat dengan komunitas PMI di Hong Kong. Kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkuat kepercayaan masyarakat migran terhadap institusi kepolisian sebagai pelindung dan pengayom rakyat di mana pun berada.
