Actanews.id – Kabupaten Banyuwangi semakin memantapkan diri sebagai destinasi wisata unggulan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dalam kunjungan kerjanya, Wakil Menteri Pariwisata RI, Ni Luh Enik Ermawati atau yang akrab disapa Ni Luh Puspa, memastikan kesiapan Bandara Banyuwangi menghadapi potensi lonjakan wisatawan.
Kunjungan yang dilakukan pada Jumat (13/12) ini menjadi salah satu langkah strategis Kemenparekraf untuk mendukung konektivitas wisata Banyuwangi, Bali Utara, dan Bali Barat. Ni Luh meninjau berbagai fasilitas bandara, termasuk toilet, ruang tunggu, hingga atraksi unik seperti musik angklung paglak yang dimainkan secara live.
“Saya melihat Banyuwangi tidak hanya siap secara infrastruktur, tetapi juga menawarkan pengalaman budaya yang berbeda. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujar Ni Luh.
General Manager Angkasa Pura Bandara Banyuwangi, Johan Seno Acton, memprediksi lonjakan penumpang hingga 30 persen selama periode Nataru. “Kami memperkirakan puncaknya terjadi pada 21 dan 30 Desember. Untuk mengantisipasi, kami siapkan posko khusus dan tambahan penerbangan oleh Batik Air,” katanya.
Seiring dengan peningkatan wisatawan, Banyuwangi terus memperkuat sektor pariwisatanya. Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo, menyatakan infrastruktur dan akomodasi terus ditingkatkan, termasuk atraksi wisata yang digelar sepanjang tahun.
“Akses yang semakin mudah lewat bandara, ditambah atraksi wisata yang terjadwal, menjadi alasan kuat bagi wisatawan untuk memilih Banyuwangi sebagai destinasi utama liburan mereka,” jelas Guntur.
Keberadaan paket wisata 3B (Banyuwangi-Bali Utara-Bali Barat) menjadi magnet baru bagi wisatawan. Dengan jalur yang terkoneksi langsung ke Lovina, Bali Utara, wisatawan dapat dengan mudah menjelajahi keindahan dua kawasan tersebut.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat daya saing Banyuwangi. Kami optimistis jumlah kunjungan wisatawan akan terus meningkat,” tutup Ni Luh.
