Malang, Actanews.id — Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, turut hadir dalam kunjungan kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang, Senin (28/7). Kegiatan ini berlangsung di Ngajum, Kabupaten Malang, sebagai bagian dari penguatan program ketahanan pangan berbasis warga binaan.
Kunjungan tersebut merupakan implementasi Asta Cita Presiden RI dan 13 Program Akselerasi Kemenkumham, yang mendorong kemandirian warga binaan melalui kegiatan produktif. Kalapas Banyuwangi menyatakan kekagumannya atas inovasi Lapas Malang dalam mengembangkan sektor pertanian dan perikanan.
“Keberhasilan Lapas Malang menjadi inspirasi bagi kami untuk memperkuat program serupa di Banyuwangi. Kami akan memperluas kerja sama dengan pemda dan mitra strategis,” ujar Wayan.
Ia menambahkan, Lapas Banyuwangi telah memiliki program budidaya pertanian dan perikanan, namun akan dikembangkan lebih jauh agar warga binaan memiliki bekal keterampilan dan kemandirian ekonomi saat bebas nanti.
Menteri Agus menegaskan pentingnya pemberdayaan narapidana yang sebagian besar masih usia produktif. “Mereka tidak menuntut UMR, tapi butuh kesempatan. Mari manfaatkan potensi, termasuk lahan negara, untuk menciptakan lapangan kerja bagi mereka,” pesannya.
Kakanwil Ditjenpas Jatim, Kadiyono, juga mengapresiasi keterlibatan semua lapas, termasuk Banyuwangi, dalam mendukung pemasyarakatan progresif. Ia berharap model SAE L’Sima dapat direplikasi di daerah lain.

Kunjungan ini menandai penguatan sinergi antar-lapas dan pemangku kepentingan untuk mendorong ketahanan pangan dan pembinaan berkelanjutan bagi warga binaan di Jawa Timur.














