Banyuwangi, Actanews.id – Tradisi kuno masyarakat Osing di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kembali menyedot perhatian publik. Ritual adat Seblang Olehsari kembali digelar pada 4–10 April 2025, bertepatan dengan hari kelima hingga kesepuluh bulan Syawal 1446 Hijriah. Tradisi sakral ini dipercaya sebagai bentuk tolak bala dan upacara bersih desa oleh warga setempat.
Ritual Seblang merupakan warisan budaya leluhur yang telah berlangsung turun-temurun. Tarian ini hanya dapat dilakukan oleh gadis yang memiliki garis keturunan penari Seblang dan ditunjuk melalui proses spiritual. Tahun ini, penari kembali diperankan oleh Dwi Putri Ramadani (21), yang sebelumnya juga dipercaya menari dalam beberapa edisi ritual sebelumnya.
“Tahun ini saya kembali ditunjuk menjadi penari Seblang karena ini merupakan petunjuk dari leluhur saya,” ungkap Putri. Dalam ritual ini, Putri menari dalam kondisi trance selama tujuh hari, seolah tubuhnya dirasuki oleh roh para leluhur. Gerakan tariannya mengikuti irama musik tradisional khas Seblang Olehsari yang memunculkan suasana magis dan khidmat.
Kepala Desa Olehsari, Joko Mukhlis, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran ritual tahun ini. “Saya sangat bersyukur ritual adat Seblang Olehsari tahun ini berlangsung lancar tanpa kendala. Ritual sakral ini dapat disaksikan oleh masyarakat luas, baik dari warga lokal maupun luar daerah. Kami berharap generasi muda di Olehsari terus menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini,” ujarnya.
Ritual Seblang yang digelar setiap awal bulan Syawal ini bukan hanya menjadi prosesi spiritual bagi warga Osing, tetapi juga menarik minat wisatawan dan peneliti budaya dari berbagai daerah. Dengan antusiasme pengunjung yang tinggi, Seblang Olehsari menjadi bukti bahwa tradisi lokal masih hidup dan dihargai di tengah arus modernisasi.(Ilham)