banner 728x250

Menteri Fadli Zon Buka Pameran Pesona Keris Nusantara, Tampilkan Lebih dari 150 Koleksi Keris dari Seluruh Indonesia

Jakarta, Actanews.id – Museum Nasional Indonesia menjadi tempat perhelatan akbar budaya, Pameran Pesona Keris Nusantara, yang secara resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada Senin (25/11) sore. Didampingi Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, acara ini juga menandai 19 tahun sejak keris Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO.

Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menyampaikan pentingnya pelestarian keris sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. “Tonggak kemajuan masa lalu mencerminkan teknologi dan filosofi yang terus berinspirasi. Melalui pengakuan UNESCO, keris harus dilestarikan dan dikembangkan sebagai sumber inovasi untuk menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Pameran ini digagas oleh Kementerian Kebudayaan bersama Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), menghadirkan lebih dari 150 keris dari berbagai wilayah di Nusantara. Koleksi yang dipamerkan meliputi rumpun keris Jawa, Blambangan, dan Madura (Jawa Timur, Solo, Yogyakarta, Sunda, Cirebon, dan Banten), rumpun keris Melayu (Sumatera hingga Semenanjung Melayu), rumpun Bugis Makassar (Sulawesi, Kalimantan, Sumba, dan Sumbawa), hingga rumpun keris Bali dan Lombok.

Selain pameran keris, acara ini juga menjadi momen peluncuran Buku Seri Pesona Keris Nusantara, sebuah dokumentasi tiga jilid yang mengulas perjalanan keris dari aspek sejarah, filosofi, hingga seni. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi utama dalam memahami keindahan dan nilai keris Nusantara.

Dalam acara tersebut, Fadli Zon yang dikenal sebagai kolektor ribuan keris juga memamerkan 40 keris pribadinya. “Dua keris yang saya pamerkan adalah koleksi pertama saya, hadiah dari Presiden Prabowo Subianto sekitar 25 tahun yang lalu. Koleksi ini memiliki nilai sentimental yang luar biasa,” ungkapnya dengan senyum semringah.

Fadli Zon juga menyoroti peran keris sebagai simbol kearifan lokal. Ia menyebut bahwa Presiden Prabowo sering memberikan keris kepada delegasi asing sebagai bentuk komitmen pelestarian budaya. “Presiden selalu menjadikan keris sebagai simbol diplomasi budaya Indonesia di kancah dunia,” tambahnya

Di hadapan tamu kehormatan, termasuk perwakilan UNESCO, Arsip Nasional, Asosiasi Permuseuman Indonesia, dan duta besar dari Belanda, Thailand, serta Jepang, Fadli Zon mengutip Pasal 32 UUD 1945: “Negara memajukan Kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan setiap warga dan masyarakat untuk menjalankan budayanya masing-masing,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *