banner 728x250

Festival Kuwung 2024, Perayaan Budaya di Banyuwangi yang Memikat Ribuan Penonton

Actanews.id – Festival Kuwung 2024, salah satu ajang budaya tahunan di Banyuwangi kembali digelar. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu diadakan di pusat kota Banyuwangi, kali ini festival berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, pada Sabtu malam (7/12). Meski demikian, tidak pernah menyurutkan animo ribuan masyarakat untuk menyaksikan, baik lokal mauoun luar daerah, termasuk dari Malang, Jember, Surabaya, hingga Bali.

Festival Kuwung dengan tema “Unity in Diversity”, kali ini menjadi magnet pariwisata yang menampilkan kekayaan budaya Banyuwangi, melalui perwakilan peserta dari beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, terbagi melalui lima distrik dengan tema-tema menarik, yakni :

1. Distrik Banyuwangi – Resik Kagungan: Menonjolkan pentingnya kebersihan dan pelestarian tradisi.

2. Distrik Rogojampi – Sang Hyang Tuwuh: Menggambarkan harmoni antara manusia dan alam.

3. Distrik Blambangan – Baritan: Ritual adat dengan nilai sejarah mendalam.

4. Distrik Bangorejo – Pedut Tlatah Purwo: Pesona budaya mistis dari Purwo.

5. Distrik Genteng – Kawin Tebu: Melambangkan tradisi lokal sebagai simbol kesuburan.

Setiap distrik menampilkan seni tari, musik, dan atraksi budaya khas yang membuat penonton terkesima.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang sedang melaksanakan ibadah umrah, turut memberikan sambutan melalui video call. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya Festival Kuwung sebagai ajang pelestarian budaya dan penggerak ekonomi masyarakat.

“Festival ini tidak hanya menjadi panggung seni, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkembang,” ujar Bupati Ipuk.

Dampak positif festival ini dirasakan langsung oleh para pelaku usaha mikro. Mustofa, seorang pedagang makanan ringan, mengungkapkan kegembiraannya karena dagangannya ludes terjual. “Acara seperti ini, benar-benar membantu kami para pedagang kecil,” tuturnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, menyebut Festival Kuwung sebagai simbol kebangkitan pariwisata pascapandemi.
“Acara ini membuktikan bahwa Banyuwangi terus berkembang sebagai destinasi wisata budaya yang menarik perhatian masyarakat lokal maupun luar daerah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *