banner 728x250

Dua Kurator Keris Indonesia Ikuti Kegiatan Kuratorial di Belanda, Dukung Pemulangan 30.000 Artefak Budaya

Actanews.id – Dua kurator keris Indonesia mendapat undangan khusus untuk mengikuti kegiatan Stichting Behoud Nederlands Indonesisch Cultureel Erfgoed di Belanda pada 3–5 Oktober 2025. Kegiatan yang digelar di Wereldmuseum Belanda ini menjadi bagian nyata kerja sama bilateral di bidang budaya, sekaligus simbol kepercayaan Belanda terhadap kapasitas profesional Indonesia.

Dua kurator bersertifikat yang diberangkatkan dalam misi ini adalah Basuki Teguh Yuwono dan RM. Agus Triatmodjo. Keduanya akan berkolaborasi dengan kurator dan konservator lokal dalam menilai, mendokumentasikan, serta mempersiapkan proses pemulangan artefak budaya Indonesia ke tanah air.

Kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari kesepakatan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Raja Belanda Willem-Alexander terkait rencana pengembalian sekitar 30.000 artefak bersejarah Indonesia. Kesepakatan tersebut ditegaskan dalam pertemuan keduanya di Istana Huis ten Bosch, Den Haag. Artefak yang akan dikembalikan meliputi benda pusaka, dokumen, hingga fosil yang selama ini tersimpan di berbagai museum dan lembaga kultur Belanda.

Direktur LSP Perkerisan Indonesia, Agung Guntoro Wisnu, S.Ak, menyatakan pihaknya tengah menyiapkan sumber daya manusia konservator bersertifikat untuk menyambut pemulangan artefak tersebut.
“Apabila proses pengembalian benar-benar terealisasi, museum-museum di Indonesia sudah siap menerima, merawat, dan memamerkannya. Dengan keterlibatan kurator bersertifikat, kualitas autentisitas, konservasi, dan dokumentasi akan terjamin sesuai standar internasional,” jelas Agung.

Kegiatan kuratorial ini berlangsung dari 29 September hingga 7 Oktober 2025, mencakup presentasi budaya, partisipasi seremonial di Museum Wereld Amsterdam pada 1–2 Oktober, serta agenda publik lain yang berkaitan dengan warisan kerajaan Jawa.

Sementara itu, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menegaskan bahwa pengembalian artefak bukan semata pemulangan benda fisik, melainkan juga pemulihan identitas dan warisan budaya bangsa.
“Dengan melibatkan kurator bersertifikat Indonesia di museum Belanda, kita memastikan proses berjalan sesuai standar profesional. Ini menunjukkan bahwa Indonesia siap merawat kembali artefak-artefak tersebut sebagai bagian dari kebanggaan nasional,” ujarnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *