BANYUWANGI, Actanews.id — Suasana khidmat menyelimuti kegiatan tasyakuran sekaligus launching SPPG Dapur 1 dan 2 di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Kamis pagi (20/11/2025). Acara tersebut dihadiri oleh Kepala SPPG Dapur 1 Chandra, Kepala SPPG Dapur 2 Melinda, para stakeholder, perwakilan sekolah penerima manfaat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, perangkat Desa Kelir, Camat Kalipuro, serta tokoh masyarakat.
Acara diawali dengan sambutan dan peresmian simbolis melalui pemotongan pita serta tumpeng sebagai tanda dimulainya operasional dua dapur yang berperan penting dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam sambutannya, Kepala SPPG Dapur 1, Chandra, mengapresiasi seluruh dukungan yang diberikan berbagai pihak. Ia juga menyoroti evaluasi menyeluruh yang telah dilakukan pihaknya terkait penggunaan air dan proses pengolahan bahan makanan, menyusul adanya kendala teknis beberapa waktu lalu.
“Kami sudah melakukan pembenahan, termasuk instalasi filter air baru. Kami berkomitmen memastikan tidak ada lagi permasalahan serupa. Mohon doa dan dukungannya agar Dapur 1 dapat segera kembali beroperasi,” ujarnya.
Kepala SPPG Dapur 2, Melinda, menyampaikan rasa syukur atas keberlangsungan program MBG dan menegaskan pentingnya peran dapur dalam mendukung pemenuhan gizi bagi anak-anak serta kelompok rentan.
“Program MBG bertujuan mewujudkan Generasi Emas 2045 melalui pemenuhan gizi anak-anak serta kelompok rentan. Kami berharap dapur ini berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya,” tutur Melinda.
Ia juga mengingatkan pentingnya komitmen seluruh relawan dalam memastikan layanan gizi dapat berjalan optimal untuk PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga ibu hamil dan balita.


Babinsa Desa Kelir, Serma Wayan, yang mewakili Danramil 0825-21/Kalipuro, mengingatkan bahwa kebersihan dan keamanan penyajian makanan adalah hal utama dalam pelaksanaan program MBG.
“Relawan sudah bekerja keras. Semoga Dapur 1 segera dibuka kembali agar anak-anak bisa kembali menerima asupan bergizi. Kebersihan dan standar kesehatan harus terus dijaga,” tegasnya.
Tokoh muda Banyuwangi yang berprofesi di bidang hukum, Rifki Pria Hartawan Usman, SH, turut memberikan pandangan mengenai pentingnya program MBG.
“Program MBG diproyeksikan menyentuh 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025. Jangan sampai ada pihak yang mengaburkan tujuan mulia program ini. Masyarakat berhak mendapat informasi yang akurat,” ungkap Rifki.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu pelaksanaan program, mengingat beberapa kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah. Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) telah memperketat standar pelaksanaan program melalui perbaikan kualitas SPPG di seluruh Indonesia.
“Mutu dan keamanan pangan harus menjadi prioritas. BGN terus meningkatkan standar pelayanan agar kejadian-kejadian sebelumnya tidak terulang,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama sebagai simbol harapan akan kelancaran operasional SPPG dan keberkahan program MBG ke depan. (Tim)














