Malang, Actanews.id – Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) bekerja sama dengan Universitas Brawijaya (UB) dan didukung oleh Pemerintah Kota Malang, siap menggelar perayaan Hari Keris Nasional dalam rangka Internasional Keris Fest. Tema besar yang diangkat dalam acara ini adalah pelestarian warisan budaya keris di Malang dan Nusantara.
Ketua Panitia SNKI Internasional Keris Fest, Agung G. Wisnu, SE, menjelaskan bahwa pemilihan tema ini didasari oleh kesadaran akan pentingnya mengapresiasi keberagaman keris yang ada di Nusantara sebagai salah satu mahakarya budaya luhur dan identitas nasional. “Keris bukan hanya sekedar senjata, namun bagian dari sejarah dan budaya yang sarat makna,” ungkap Agung, Kamis (22/1/2025).
Sementara itu, Dr. Edi Purwanto, Direktur PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), menambahkan bahwa keris memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kebudayaan masyarakat, terutama di etnis Jawa. Di Malang, keris masih sering digunakan dalam berbagai upacara dan ritual sebagai simbol pusaka yang sering diturunkan dari generasi ke generasi. “Keris mengandung narasi spiritualisme dan mitologi yang berkembang di sekitar senjata tradisional ini,” jelas Dr.Edi.
Pada tahun 2005, UNESCO mengakui keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity,” sebuah pengakuan terhadap nilai budaya keris yang tidak hanya berfungsi sebagai alat, tetapi juga sebagai simbol tradisi, seni, filosofi, sosial, dan mistis dalam masyarakat Indonesia.
Agung G. Wisnu juga menambahkan bahwa Internasional Keris Fest ini akan digelar secara berkala, dengan fokus pada warisan budaya yang telah ditetapkan UNESCO, seperti batik dan keris, yang akan menjadi tema utama acara ini. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, yang diatur dalam Perpres Nomor 78 Tahun 2007.
Proses kolaborasi antara Universitas Brawijaya dan SNKI bermula dari upaya untuk menghindari kegagalan event yang dijadwalkan pada 18-20 Februari 2025. Setelah pembicaraan antara pihak UB dan SNKI, disepakati untuk menggabungkan event ini dengan peringatan Hari Keris Nasional yang diadakan oleh SNKI. Event yang awalnya direncanakan di Surabaya ini akan digelar di Malang pada 19-24 April 2025, bertepatan dengan peringatan hari jadi Kota Malang yang ke-111. Kesepakatan ini didukung oleh pihak Pemerintah Kota Malang yang siap memberikan dukungan penuh.
Rencana besar ini juga mencakup pertemuan antara Menteri Kebudayaan, Rektor Universitas Brawijaya, Walikota Malang terpilih, serta panitia Internasional Keris Fest pada 31 Januari 2025 di Surabaya untuk membahas kolaborasi lebih lanjut.
Sementara itu, rapat yang digelar pada 21 Januari 2025 di UB, bertujuan untuk meminta dukungan dari paguyuban dan insan perkerisan di Malang Raya untuk mendukung acara kolaborasi tersebut. Acara ini diharapkan dapat membawa pengakuan dan apresiasi lebih terhadap keris sebagai warisan budaya yang tak ternilai bagi Indonesia dan dunia. (Ilham)














