Banyuwangi, Actanews.id – Upaya Indonesia menuju kemandirian energi dan target Net Zero Emission semakin diperkuat dengan percepatan pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT). Di Banyuwangi, proyek besar berskala internasional segera dimulai: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt (MW) yang akan digarap perusahaan energi asal Jerman.
Bupati Banyuwangi Fiestiandani, Senin (17/11/2025), menyampaikan bahwa pembangunan PLTB ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan energi bersih di daerah.
“PLTB merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polusi udara. Proyek ini mendukung pengurangan emisi karbon serta transisi menuju energi bersih yang dicanangkan pemerintah pusat. PLTB ini juga akan berkontribusi pada pasokan energi bersih nasional,” ujarnya.
Kerja Sama Banyuwangi – Jerman
Rencana pembangunan PLTB ini telah dibahas sejak pertemuan Bupati Ipuk Fiestiandani dengan perwakilan perusahaan Jerman, wpd Energi. Dalam pertemuan itu, Managing Director Asia Pasific wpd, Hans Christoph Brumberg, memaparkan potensi dan kesiapan perusahaan dalam membangun PLTB di Banyuwangi.
“Perusahaan kami telah berpengalaman puluhan tahun dalam energi angin di Jerman. Kami melihat potensi besar pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dari berbagai lokasi yang kami tinjau, kami memilih Banyuwangi,” ungkap Hans.
Ia menjelaskan bahwa Banyuwangi dipilih melalui kajian dan pertimbangan panjang.
“Indonesia adalah negara besar dengan sumber daya surya berlimpah. Namun untuk energi angin, kami harus mencari lokasi secara sangat hati-hati. Di Banyuwangi kami menemukan titik yang potensial, menarik, dekat pantai, dan berada di kaki pegunungan,” tambahnya.
PLTB ini dirancang terdiri dari 25 hingga 30 turbin angin yang mampu menghasilkan listrik hingga 200 MW. Saat ini, pihak wpd Energi tengah melakukan pengukuran lanjutan untuk memverifikasi potensi angin sebagai bagian dari tahapan awal realisasi proyek.
Tahapan Proyek 2024–2028
Kepala DPMTSP Banyuwangi, Partana, menjelaskan bahwa pengembangan PLTB telah melalui perencanaan terstruktur sejak 2024.
“Sepanjang 2024–2025, kegiatan difokuskan pada persiapan proyek, pengumpulan data angin, serta asesmen lokasi untuk memastikan kelayakan teknis dan administratif,” ujarnya.
Memasuki tahun 2026–2027, pembangunan infrastruktur turbin dan fasilitas pendukung akan menjadi fokus utama.
“Seluruh rangkaian kegiatan ditargetkan selesai pada akhir 2028 dan mencapai Tanggal Operasi Komersial (COD),” tambah Partana.
Dengan kapasitas besar dan teknologi ramah lingkungan, PLTB Banyuwangi diharapkan menjadi salah satu ikon energi bersih Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan bagi penyediaan listrik berkelanjutan di masa depan. (*)














