lahan seluas 7 hektare di Dusun Krajan, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar,
BANYUWANGI, Actanews.id – Janji Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, untuk membangun Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) mulai menunjukkan progres nyata. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah menyiapkan lahan seluas 7 hektare di Dusun Krajan, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, yang akan menjadi lokasi pembangunan sekolah tersebut.
Lahan tersebut sebelumnya merupakan area kebun kelapa milik Pemkab Banyuwangi yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU). Kini, lahan tersebut telah tercatat sebagai aset di bawah pengelolaan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Berdasarkan pantauan di lapangan, area yang akan dibangun masih berupa lahan kosong dengan deretan pohon kelapa. Pihak pemerintah memastikan bahwa lokasi ini berada dekat dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Blambangan, yang strategis untuk akses pendidikan masyarakat sekitar.
“Rencananya akan dibangun di dekat RTH Blambangan. Gedung permanen SRT ini nantinya dirancang untuk menampung hingga 1.000 siswa, dari berbagai jenjang pendidikan,” ujar Winarno, Kepala SRT 46 Muncar, Kamis (16/10).
Ia menjelaskan, dua lokasi SRT yang saat ini tersebar di Kecamatan Licin dan Kecamatan Muncar akan digabung menjadi satu kompleks pendidikan terpadu. “Luas lahan yang akan digunakan sekitar 6,6 hektare, sementara sisanya untuk fasilitas penunjang,” tambahnya.
Saat ini, kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di dua tempat sementara, yakni Balai Diklat Kecamatan Licin dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar. “Untuk SRT 46 Muncar, kami masih menumpang di BPVP Banyuwangi selama dua tahun terakhir,” ujar Winarno.
Camat Muncar, Tri Setya, turut membenarkan bahwa lahan pembangunan SRT tersebut memang berada di sekitar kawasan RTH Blambangan. “Tanah itu sebelumnya dirawat dan dikelola oleh BPKAD Banyuwangi, dan kini disiapkan untuk proyek pendidikan terpadu,” katanya.
Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa pembangunan gedung permanen Sekolah Rakyat Terintegrasi merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah daerah untuk memperluas akses pendidikan yang inklusif dan merata di Banyuwangi.
“Dua lokasi SRT yang ada akan disatukan di gedung baru, dengan kapasitas mencapai 1.000 siswa dari semua jenjang. Ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam pendidikan,” tegas Bupati Ipuk.