BANYUWANGI, Actanews.id – Semangat kebangkitan dan pengabdian kaum perempuan Nahdlatul Ulama (NU) menggelora di Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi, Rabu (29/10/2025). Ratusan Muslimat NU dari seluruh penjuru Banyuwangi resmi dilantik dalam kepengurusan baru Pimpinan Cabang (PC) dan Ranting Muslimat NU se-Kabupaten Banyuwangi. Pelantikan ini mengusung tema “Meneguhkan Marwah Jam’iyyah dalam Bingkai Khidmah dan Kepemimpinan Muslimat NU.”
Acara yang dihadiri lebih dari 400 peserta tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan. Sejumlah tokoh penting tampak hadir, di antaranya Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono, Kasdim 0825/Banyuwangi Mayor Suprapto, perwakilan Lanal Banyuwangi, serta para ulama dan tokoh ormas Islam.
Dalam kesempatan itu, Kasdim 0825/Banyuwangi Mayor Suprapto menekankan pentingnya soliditas dan sinergi antara Muslimat NU dengan seluruh elemen masyarakat. Ia menyebut, semangat kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi kunci menjaga persatuan serta memperkuat ketahanan masyarakat di tengah berbagai tantangan bangsa.
“Muslimat NU memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan keluarga dan sosial. Semangat pengabdian dan kebersamaan inilah yang perlu terus dirawat agar Banyuwangi semakin maju dan harmonis,” tegas Mayor Suprapto.
Sementara itu, Ketua Harian Muslimat NU Banyuwangi Hj. Dr. Emy Hidayati menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya pelantikan yang melibatkan 293 pengurus ranting dari 25 kecamatan. Ia menegaskan komitmen Muslimat NU untuk terus membina lembaga pendidikan usia dini, meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan, serta memperluas kegiatan sosial berbasis keumatan.
Ketua PCNU Banyuwangi KH. Sunandi Zubaidi dalam arahannya berpesan agar seluruh anggota Muslimat NU tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah umat. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kekompakan dan keikhlasan dalam berkhidmat demi kemaslahatan bersama.
Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani turut memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah Muslimat NU. Menurutnya, peran aktif Muslimat NU menjadi pilar penting dalam pembangunan daerah, khususnya dalam memperkuat peran perempuan di ruang publik tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Muslimat NU bukan hanya penggerak spiritual, tapi juga sosial dan ekonomi. Saya berharap kepengurusan baru ini dapat menjadi teladan bagi masyarakat dalam membangun Banyuwangi yang inklusif dan berdaya saing,” ujar Ipuk.

Kegiatan pelantikan ditutup dengan doa bersama dan sesi foto, berlangsung aman, tertib, dan penuh makna kebersamaan. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa Muslimat NU Banyuwangi siap melanjutkan perjuangan dan pengabdian untuk kemajuan umat dan bangsa.














