Jakarta, Actanews.id – Insiden tragis menimpa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) setelah Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, tewas akibat penembakan oleh rekannya sendiri, Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Sebagai penghormatan terakhir, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada korban.
Dengan kenaikan pangkat ini, AKP Ulil kini dianugerahi pangkat Komisaris Polisi (Kompol) anumerta. Kapolri menyampaikan bahwa kenaikan pangkat ini merupakan bentuk penghormatan atas dedikasi almarhum dalam bertugas.
“Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) ini adalah bentuk penghargaan institusi atas pengabdian beliau. Kompol Anumerta Ulil dinyatakan gugur saat melaksanakan tugas,” ujar Irwasum Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Sabtu (23/11).
Kenaikan pangkat ini didasarkan pada Keputusan Kapolri Nomor Kep/1926/XI/2024. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Kabag Pangkat Biro Pembinaan Karier SSDM Polri, Kombes Fadly Samad, atas nama Kapolri.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (22/11/24) dini hari. Senjata api milik AKP Dadang Iskandar melepaskan peluru yang mengenai pelipis dan pipi AKP Ulil, hingga korban tewas di tempat. Motif penembakan masih dalam penyelidikan.
Kapolri menegaskan bahwa penyidikan kasus ini akan dilakukan secara transparan dan tanpa pandang bulu. Ia memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas pelaku, baik melalui proses pidana maupun pelanggaran etik.
“Saya sudah tegaskan, siapapun pelakunya, apapun pangkatnya, harus ditindak tegas sesuai hukum. Jika ada motif yang mencoreng nama institusi, maka sanksi berat harus diterapkan,” kata Jenderal Listyo.
Divisi Propam Mabes Polri kini turun tangan untuk mengusut dugaan pelanggaran etik yang dilakukan AKP Dadang. Selain itu, proses penyelidikan pidana terhadap peristiwa ini sedang berjalan secara paralel.
“Semua pelanggaran yang tidak dapat ditolerir akan ditindak tegas. Proses etik maupun pidana berjalan beriringan agar keadilan dapat ditegakkan,” tambah Kapolri.
Insiden ini menjadi ujian berat bagi Polri, terutama dalam membangun kepercayaan publik. Langkah Kapolri untuk bersikap transparan dan tegas menjadi penentu bagi institusi dalam menjaga integritas dan keadilan. Kompol Anumerta Ulil Ryanto Anshari kini meninggalkan duka mendalam sekaligus pesan kuat akan pentingnya disiplin dan etika dalam tubuh Polri.