Surabaya, Actanews.id – Sebuah video yang memperlihatkan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah gudang di kawasan Margomulyo Sari Mulya Permai, Surabaya, menjadi viral di media sosial. Sidak ini dilakukan setelah Armuji menerima keluhan dari seorang mantan karyawan perusahaan tersebut.
Dalam pengakuannya, mantan karyawan itu menyebut mengalami tekanan saat bekerja hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri. Namun, ijazah asli miliknya justru ditahan oleh pihak perusahaan, yang membuat Armuji segera turun tangan mendampingi warga tersebut.
Ironisnya, tak lama setelah kunjungan tersebut, perusahaan justru melaporkan Armuji ke Polda Jawa Timur. Langkah ini memicu kecaman keras dari Organisasi Aliansi Madura Indonesia (AMI).
Ketua Umum AMI, Baihaki Akbar, menyayangkan tindakan perusahaan yang dinilai tidak menghormati peran Wakil Wali Kota sebagai perwakilan pemerintah dalam membela warganya yang merasa terzolimi. “Kami mengecam keras pelaporan terhadap Pak Armuji, yang dalam hal ini datang sebagai Wakil Wali Kota, menjalankan tugas negara untuk membela warga Surabaya,” tegas Baihaki, Sabtu (12/04/2035).
Menurut Baihaki, seharusnya perusahaan bersikap kooperatif saat didatangi pejabat pemerintah untuk klarifikasi, bukan malah menuduh sebagai penipu dan membawa masalah ini ke ranah hukum.
“Ini sudah mencederai nama baik Pemerintah Kota Surabaya. Armuji datang dalam kapasitasnya sebagai Wakil Wali Kota, bukan pribadi,” lanjutnya.
Sebagai bentuk protes, AMI menyatakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran mulai Selasa hingga Jumat mendatang. Baihaki menyebut aksi ini akan melibatkan warga Surabaya dan menuntut perusahaan mencabut laporan terhadap Armuji serta meminta maaf secara terbuka.
“Jika permintaan ini tidak dipenuhi, kami khawatir kegaduhan di tengah masyarakat akan semakin meluas,” pungkas Baihaki. (Susy)
