Penulis :

Banyuwangi, actanews.id – Dalam peringatan Milad Ke-3 Komunitas Lentera Sastra, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Banyuwangi menampilkan sebuah tarian tradisional yang sangat memukau. Tiga anak dari MIN 1 Banyuwangi menampilkan Tari Jakripah yang mempesona hadirin pada Jumat (15/12/2023,) di aula bawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.

Tarian tersebut dilakukan di hadapan Kepala Kantor Kementerian Agama dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi.

Chaironi Hidayat, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi, yang hadir bersama isteri dan anaknya, sangat terkesan dengan tampilan tarian tersebut.  yang mengisahkan cerita rakyat barong Banyuwangi. “Madrasah tidak hanya unggul dalam pendidikan karakter keagamaan yang kuat saja, tetapi juga dapat menampilkan tarian yang luar biasa. Saya sangat puas dengan penampilan mereka,” ujar Chaironi.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ketua Dewan Kesenian Banyuwangi, Hasan Basri, yang hadir bersama pengurus lainnya. Menurutnya, penampilan tarian ini membuktikan bahwa madrasah juga mampu tampil dengan keunggulan di bidang kesenian. “Kalau madrasah bisa tampil dengan keunggulan di bidang keagamaan, itu sudah biasa. Tetapi jika mampu menampilkan tarian spektakuler seperti ini, itu benar-benar luar biasa,” papar Hasan Basri.

Tidak hanya mendapatkan pujian dari pejabat pemerintah, penampilan mereka juga mendapatkan apresiasi dari Aekanu Hariyono, penulis buku “Kisah Barong Jakripah Dan Paman Iris”. Buku yang memiliki ketebalan 70 halaman ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan 4 bahasa asing sekaligus, termasuk bahasa Belanda (Clemy Balvers), bahasa Prancis (Gaelle De Boishebert), bahasa Italia (Lara Braham), serta bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh penulisnya sendiri.

Ketua Komunitas Lentera Sastra, Syafaat yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada siswa-siswa MIN 1 Banyuwangi, serta kepada Kepala Madrasahnya, Mohammad Haris Jamroni.

“Kami berharap penampilan spektakuler ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk terus mengembangkan potensi seni budaya di kalangan siswa,” harap Syafa”at.