Banyuwangi, actanews.id – Pemerintah Desa/Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi provinsi Jawa Timur menjadi perhatian publik, setelah melakukan kegiatan bersih-bersih sempadan dan aliran sungai dibelakang pasar Songgon, yang tercemar akibat menjadi tempat pembuangan sampah.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk merawat lingkungan dan menjaga kebersihan sungai yang menjadi salah satu daya tarik wisata alam daerah tersebut.
Di balik keindahan alamnya yang dikenal sebagai sentra penghasil buah unggulan, seperti durian dan manggis, sempadan aliran sungai di belakang Pasar Songgon selama ini menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Meskipun telah ada himbauan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa Songgon, dikuatkan dengan Peraturan Daerah Banyuwangi, namun masih banyak yang sembrono membuang sampah di area tersebut, hingga menyebabkan kerusakan ekosistem sungai dan pencemaran air.
Namun, dengan adanya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak menjadi pemicu bagi warga dan pemerintah desa untuk kembali sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Aksi membersihkan sempadan sungai ini juga sekaligus sebagai kesempatan membangun dinding/plengsengan sempadan, agar tidak terjadi longsor.
Sekretaris Desa Songgon, Yakup Hariyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan edukasi kepada masyarakat sejak lama mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai.
“Dengan adanya TPS 3R di Desa Balak, kami segera merespons dengan membersihkan sampah di sempadan sungai Binau di belakang pasar Songgon. Kami juga mengajukan permohonan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA di Banyuwangi, untuk melakukan pembersihan dan pembangunan dinding penahan atau bronjong sempadan sungai, agar tidak terjadi longsor” ungkap Yakup, Selasa (12/12/2023).
Tidak hanya itu, menurut yakup, berdasarkan usulan masyarakat, jika pembangunan sempadan sungai sudah selesai, akan dibuatkan bedak untuk UMKM serta, agar dapat menjadi destinasi wisata dan tempat berdagang yang menarik. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan UMKM di daerah Songgon.
Untuk mengatasi masalah sampah yang masih menjadi perhatian utama, pihak desa terus melakukan koordinasi dengan warga setempat. Melalui kerjasama dan koordinasi yang baik antara desa, masyarakat, dan instansi terkait, diharapkan masalah sampah di Desa Songgon dapat teratasi dengan baik.
Saat ini, partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat diperlukan agar program kebersihan ini dapat berjalan dengan baik. “Pemerintah desa berharap agar masyarakat turut aktif dalam menjaga lingkungan dan menjadikan desa Songgon sebagai contoh kebersihan dan pengelolaan lingkungan yang baik,” jelas Yakup.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan bersih-bersih sungai dan pengembangan sempadan yang dilakukan, citra positif akan terjaga, hingga mampu menarik lebih banyak pengunjung, serta dapat mendukung perkembangan UMKM di desa kami,” pungkas Yakup.