Actanews.id – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggelar acara Sosialisasi Pengarusutamaan Naskah Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional (IKON) di Hall Room Aston, Banyuwangi, selama dua hari berturut-turut, pada Selasa dan Rabu (7-8/5/2024). Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh akademisi dari perguruan tinggi seperti IAII, UIMSYA, dan Untag Banyuwangi, serta perwakilan dari pondok pesantren dan komunitas literasi dan budaya, termasuk DKB, Lentera Sastra, dan Komunitas Pegon.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Agus Sutoyo, menekankan pentingnya pembentukan jejaring antar perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, termasuk terhadap naskah kuno.
“Ada bentuk-bentuk naskah kuno yang dapat kita adopsi dan kita adakan festival literasi Nusantara,” katanya.
Dia juga mengusulkan penyelenggaraan festival literasi Nusantara sebagai sarana untuk mengadopsi dan mempromosikan berbagai bentuk naskah kuno.
Melalui saluran virtual, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiedtisndani, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan dalam penyelenggaraan acara tersebut di Banyuwangi.
“Mudah-mudahan dapat diajukan sebagai warisan yang dinilai abadi di UNESCO” kata Bupati Ipuk.
Bupati Ipuk juga menekankan pentingnya penelitian dan pengkajian terhadap naskah kuno sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dipertahankan dan bahkan diusulkan untuk diajukan sebagai warisan abadi di UNESCO.
Selain itu, Bupati juga mengajak untuk menjaga dan menyelamatkan naskah kuno yang ada di Banyuwangi sebagai bagian dari upaya melestarikan dan memperkaya warisan budaya Indonesia.
Acara ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian naskah-naskah bersejarah sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan kekayaan budaya bangsa.