banner 728x250

Rapat Koordinasi Sukseskan Kemah Moderasi Beragama Banyuwangi 2024

Banyuwangi, Actanews.id – Dalam rangka persiapan Kemah Moderasi Beragama yang akan digelar pada 11-13 Oktober 2024 di Bumi Perkemahan Jeongmara, Kecamatan Songgon, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi mengadakan rapat koordinasi pada Selasa (1/10/2024). Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, dengan dihadiri sejumlah pihak terkait, termasuk koordinator penyuluh agama Islam. Meskipun tidak ada  perwakilan sekolah, namun para pelajar madrasah ikut berpartisipasi dalam acara perkemahan tersebut.

Acara kemah ini rencananya akan melibatkan tidak hanya ASN Kementerian Agama, tetapi juga pelajar dari berbagai madrasah dan sekolah umum di Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari upaya memperkuat moderasi beragama di kalangan masyarakat, terutama di tengah berbagai tantangan kerukunan antarumat beragama.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam menyukseskan kegiatan ini. “Kemah ini tidak hanya sekadar kegiatan rekreasi, tetapi menjadi momen penting untuk mempererat hubungan dan kerukunan antarumat beragama di Banyuwangi. Penyuluh agama harus menjadi garda terdepan dalam hal ini,” ujarnya tegas.

Di sisi lain, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, H. Moh. Jali, berharap kegiatan ini bisa menjadi simbol dari semangat toleransi di antara masyarakat Banyuwangi. “Kami mengajak semua pihak, terutama antar umat beragama dari kalangan penyuluh, untuk turut serta dalam kegiatan ini. Acara ini dapat menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama lintas agama di daerah kita,” tuturnya.

Rapat ini merupakan langkah awal dalam mematangkan berbagai persiapan teknis dan koordinasi antarinstansi terkait, demi memastikan acara berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan Kemah Moderasi Beragama diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman positif bagi peserta, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi upaya penguatan toleransi di tingkat lokal maupun nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *