Banyuwangi, Actanews.id – Tim Badan Hisab dan Rukyah (BHR) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi yang dipimpin oleh H Moh.Jali, bersama dengan Tim Pengadilan Agama Banyuwangi, organisasi keagamaan LDII, dan Nahdlatul Ulama, serta para akademisi dari IAI Ibrahimy Genteng dan STIB Banyuwangi, telah melaksanakan pantauan hilal di Alas Purwo. Namun, upaya tersebut terhambat oleh cuaca buruk, Minggu (10/3/2024).
Meskipun mendung dan angin kencang melanda pos pantau, Tim BHR tetap berkomitmen untuk menjalankan tugas mereka. Pantauan hilal yang digelar di Pantai Pancur, Desa Kutorejo, Kecamatan Tegaldlimo, yang diwarnai dengan cuaca buruk tersebut, menyebabkan tenda pemantau hilal roboh. Meski demikian, mereka tetap berusaha menyelesaikan proses pantauan hilal.

“Hasilnya ufuk di barat mendung, tidak terlihat hilalnya karena ketinggiannya masih seperempat derajat, 0 derajat 12 menit,” ujar H Moh. Jali dari Tim BHR Kemenag Banyuwangi.
Menurut Ghufron Mustofa, anggota tim yang turut serta dalam pantauan tersebut, syarat minimal untuk pantauan hilal seharusnya adalah tiga derajat dengan elongasi minimal 6,4 derajat. Namun, pada saat ini elongasinya hanya dua derajat.
Hasil pantauan hilal tersebut akan dilaporkan ke Kemenag Kabupaten Banyuwangi untuk selanjutnya diteruskan ke Kemenag RI sebagai bahan sidang isbat awal Ramadhan. Berdasarkan keputusan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas, Ramadhan tahun ini jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.














