Banyuwangi, Actanews.id – Bumi Perkemahan Jeongmara, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi menjadi tempat pembukaan resm dani Kemah Moderasi Beragama yang dihadiri lebih dari 1.500 peserta dari berbagai latar belakang agama. Jumat ( 11/10/2024). Acara ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Dr. H. Santoso.
Dalam sambutannya, Dr. H. Santoso menekankan urgensi penguatan nilai kebersamaan dan toleransi melalui moderasi beragama, yang menurutnya selaras dengan Dasa Darma Pramuka. “Nilai-nilai seperti gotong-royong dan
kebersamaan yang diusung Pramuka sudah menjadi pondasi bagi konsep moderasi beragama,” ujarnya.
Kemah Moderasi Beragama ini menonjolkan kekayaan budaya dan agama yang dimiliki Banyuwangi. Sebagai daerah dengan keragaman suku seperti Osing, Jawa, dan Madura, serta penduduk yang menganut beragam agama, Banyuwangi menjadi contoh hidupnya toleransi di tengah kemajemukan. “Keberagaman ini harus disyukuri, bukan dipertentangkan, dan kemah ini menjadi sarana untuk terus mengelola perbedaan secara bijak,” tambah Dr. Santoso, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi.
Kemah ini menjadi ruang bagi peserta, yang terdiri dari anggota Pramuka, penyuluh agama, dan Kepala KUA se-Kabupaten Banyuwangi, untuk berinteraksi dalam berbagai kegiatan yang mendorong semangat kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama. Deklarasi Moderasi Beragama yang dipimpin oleh Dr. Santoso menjadi momen penting dalam acara ini, diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta sebagai bentuk komitmen menjaga harmoni dalam kehidupan beragama.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dr. Chaironi Hidayat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, serta para pejabat dari bidang keagamaan. Dengan harapan bahwa kegiatan ini mampu memperkuat semangat toleransi di kalangan generasi muda, Kemah Moderasi Beragama diharapkan menjadi batu loncatan untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis di tengah keberagaman bangsa.