banner 728x250

Kabupaten Banyuwangi Lunncurkan Masterplan Sistem Pengelolaan sampah Terintegrasi, Menjadi Pertama di Indonesia

Banyuwamgi, Actanews.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur meluncurkan masterplan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi, menjadi yang pertama di Indonesia. Masterplan ini merupakan upaya strategis untuk mengatasi persoalan sampah yang ada di Banyuwangi dalam jangka panjang.

Kerjasama dengan Asosiasi Persampahan Norwegia (Avfall Norge) dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA), masterplan ini mencakup rencana pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan selama 20 tahun ke depan.

Dokumen Rencana Induk Persampahan (DRIP) ini disusun oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan InSWA, dengan fasilitasi program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC).

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Norwegia dan semua instansi yang terlibat dalam penyusunan masterplan ini, Senin (5/2/2024).

Peluncuran masterplan ini dihadiri oleh CEO Avfall Norge, Runar Bålsrud, dan Chairman INSWA, Guntur Sitorus. Turut hadir pula perwakilan dari sejumlah kedutaan negara sahabat di Indonesia.

“Pemkab Banyuwangi telah berkomitmen untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif melalui pembangunan infrastruktur, edukasi, dan tata kelola yang baik,” ucap Bupati Ipuk.

“Selain itu, pengelolaan persampahan di Banyuwangi telah memiliki payung hukum yang mengatur pelaksanaannya. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyusun masterplan ini yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati No 1 tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan,” ungkapnya.

Dalam masterplan ini, Banyuwangi menargetkan untuk mencapai 0% kebocoran sampah di lingkungan dan 60% pengolahan dan pemilahan sampah pada tahun 2046. Bupati Ipuk optimis bahwa pengelolaan sampah akan berjalan dengan baik dan semua jenis sampah, baik organik maupun anorganik, akan terkelola dengan baik.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan rencana aksi dan paket kebijakan lengkap dengan kebutuhan pendanaannya untuk seluruh stakeholder dalam jangka waktu 23 tahun ke depan. Hal ini akan menjadi panduan dalam implementasi sistem pengelolaan sampah di Banyuwangi.

CEO Avfall Norge, Runar Bålsrud, mengapresiasi peran Pemerintah Banyuwangi dalam pengelolaan sampah. Ia menyebut bahwa Banyuwangi merupakan contoh yang baik bagi daerah-daerah lain di Indonesia dalam mengurangi limbah dan melakukan pengelolaan sampah yang baik.

Chairman INSWA, Guntur Sitorus, menekankan pentingnya kolaborasi antara seluruh lembaga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam implementasi pengelolaan sampah. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab satu dinas, tetapi dilakukan bersama oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan regulasi pengelolaan sampah yang baik.

Saat ini, Banyuwangi telah memiliki 19 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta. Salah satu TPS3R di Balak juga bekerja sama dengan Avfall Norge dan sudah beroperasi sejak September 2023.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan pengelolaan sampah di Banyuwangi dapat berjalan dengan maksimal dan terus memperbaiki kondisi lingkungan di daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *