Banyuwangi, Actanews.id – Gus Baha, seorang tokoh agama yang terkenal dengan ceramah-ceramahnya yang inspiratif dan penuh makna, memberikan penjelasan menarik mengenai keistimewaan sedekah dari orang miskin. Dalam suatu ceramahnya Gus Baha mengungkapkan bahwa nilai kebermaknaan sedekah tidak hanya dilihat dari jumlah nominal uang yang diberikan, tetapi lebih kepada keikhlasan dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh yang memberi.
Dalam kisah yang pernah diceritakan oleh Gus Baha, ada seseorang yang bangga telah memberikan sumbangan sebesar setengah miliar rupiah untuk membangun sebuah masjid. Jumlah tersebut memang tergolong besar menurut ukuran kebanyakan orang, namun Gus Baha menyebutkan bahwa sedekah dari orang kaya tersebut masih kalah atau tidak se-“dramatis” sedekah yang diberikan oleh orang misk kepada sesamanya.
Menurut Gus Baha, meskipun nominal uang yang disumbangkan oleh orang miskin terlihat kecil dan tidak sebanding dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang kaya, namun bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan, sumbangan tersebut memiliki makna yang besar.
“Sebagai contoh, seorang yang hidup dalam kemiskinan rela menghutangi temannya yang juga miskin dengan uang sebesar 50 ribu rupiah untuk memenuhi kebutuhan makan atau bertahan hidup. Meskipun jumlahnya kecil bagi orang kaya, sumbangan tersebut memiliki nilai yang tinggi bagi yang memberinya,” ucap Gus Baha.
“Ada orang amal satu miliar untuk bangunan, yang satu amal 50 ribu tapi taruhannya nyawa. Menyelamatkan nyawa sama bangunan keren mana? Maka berbahagialah orang miskin. Karena komunitas mereka utang piutang urusan nyawa, lebih dramatis,” tandas Gus Baha.
Penjelasan Gus Baha ini memberikan pandangan baru mengenai kebermaknaan sedekah. Semakin banyak orang yang menyadari bahwa nilai sejati sedekah terletak pada tingkat keikhlasan dan pengorbanan yang ditunjukkan oleh yang memberi, bukan hanya pada jumlah nominal uang yang diberikan. Hal tersebut dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk selalu berbagi sesuai kemampuan, tidak peduli besar atau kecil nominalnya, asalkan dilakukan dengan tulus ikhlas dan memberi manfaat kepada sesama.