Banyuwangi, actanews.id – Permasalahan mutasi guru di TK Dharma Wanita 84 Rejoagung, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi menjadi sorotan publik. Nunung Riris Mairuswati, SPd., (42), seorang guru TK yang telah mengabdi selama 2 tahun di sekolah tersebut, mengaku dipindah tugas oleh kepala sekolah tanpa alasan yang jelas.
Pada tanggal 15 Januari 2024, Nunung dipanggil oleh Kepala Sekolah berinisial SKT (58). Ia diperintahkan untuk pindah ke TK Dharma Wanita 77 Blambangan, di Kecamatan Muncar. Namun, Nunung mempertanyakan alasan di balik keputusan ini, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Karena tidak ada alasan yang jelas, saya menolak. Di TK 77, muridnya beejumlah 30 orang dan jumlah guru sudah ada 5, dengan 2 guru PNS dan 2 guru bersertifikasi. Jadi, tidak ada pekerjaan di sana. Saya tidak ingin memakan gaji buta tanpa melakukan tugas, apalagi data saya sudah tercatat di TK Dharma Wanita 84 Rejoagung,” ungkap Nunung kepada actanews.id, Selasa (30/1/2024).
Selanjutnya, menurut Nunung, pada Sabtu, tanggal 27 Januari 2024, Ia kembali menghadap Kepala Sekolah untuk menegaskan keputusannya untuk tidak pindah. Namun, kepala sekolah tetap bersikeras agar Nunung kembali ke TK Dharma Wanita 77. Pembicaraan mereka terdengar oleh para wali murid dan akhirnya menjadi perdebatan yang ramai.
Persoalan ini semakin rumit ketika dua guru lainnya, Nanda dan Ela, juga mengundurkan diri, bila Nunung dimutasi. Sebagian besar wali murid juga menyatakan simpati dan menyukai cara mengajar ketiga guru tersebut. Jika mereka tidak mengajar di sana, para wali murid bersedia memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain.
Salah seorang wali murid , bernama Wawan, yang diwawancarai menyatakan kebingungannya atas kejadian ini. Ia menginginkan kejelasan mengenai alasan pemutusan ketiga guru tersebut. “Cara mengajar mereka sangat kami sukai, mereka telaten dan kami tidak meminta hal-hal yang berlebihan. Kami hanya ingin ketiga guru ini tetap mengajar di TK ini. Jika mereka tidak ada, maka kami akan memindahkan anak-anak kami ke sekolah lain,” ujar salah seorang wali murid.
Sementara itu, ketika Kepala Sekolah dikonfirmasi, mereka enggan memberikan keterangan, dengan alasan ditelepon dan ada kegiatan yang harus dihadiri.
Kondisi ini masih menjadi perhatian warga dan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Harapan para wali murid dan guru adalah adanya kejelasan mengenai alasan pemutusan tersebut dan agar guru-guru yang dicintai oleh para murid dapat terus mengajar di TK Dharma Wanita 84 Rejoagung.