banner 728x250

Gerak Cepat BPBD dan DPU Pengairan Banyuwangi Tangani Luapan Air Lumpur di Lingkungan Bulusan

Banyuwangi, Actanews.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, bersama TNI/Polri serta masyarakat, bergerak cepat dalam penanganan pasca musibah banjir air lumpur di Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, yang terjadi pada Senin, 4 Februari 2024 sore.

Banjir lumpur yang melanda satu RT di lingkungan tersebut mengakibatkan kepanikan bagi semua pihak. Dengan aliran air selebar sekitar 2 meter tersumbat, air meluap membawa material lumpur setinggi 10 centimeter, membanjiri jalan, rumah warga, bahkan hingga ke jalan nasional, yang sempat mengganggu lalu lintas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi melakukan koordinasi dan langkah-langkah penanganan pada Selasa (5/3/2024) pagi, untuk memastikan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Satu unit mini ekskavator dikerahkan untuk melakukan pengerukan material tanah yang menyebabkan pendangkalan aliran air,  sepanjang sekitar 200 meter.

“Hari ini kita lakukan pengerukan sedimen tanah dan sampah yang menyebabkan pendangkalan sedalam 30-50 cm. Targetnya selesai dalam sehari,” kata Plt.Kepala BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto.

“Langkah-langkah teknis dan permanen pencegahan akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi,” lanjutnya.

Kepala Dinas DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, mengungkapkan jika musibah ini terjadi karena saluran air tidak mampu menampung air hujan dengan debit tinggi, ditambah dengan tersumbatnya jalannya air oleh sampah ranting dan dahan pohon.

“Saluran dihulu tidak mampu menampung air dan terjadi pendangkalan. Diperparah adanya sampah yang banyak dan terjadi penyumbatan sehingga air meluap.
Kita ambil langkah-langkah, bersama BPBD yang mengatasi kedaruratn, dan ini menjadi prioritas karena pemukiman warga, yang harus aman dan terlindungi. Saluran ini tidak cukup lebar,  kemarin yang terjadi debit air curah hujan sekitar 85, termasuk intensitas tinggi untuk ukuran lokal, jika durasi hujannya lebih lama, maka lebih tidak mampu lagi menampung,” jelas Kadis Pengairan.

“Salah satu jalan  keluar adalah melebarkan saluran air dan membuat penahannya lebih tinggi,” tandasnya.

Salah satu warga, Mukhlis (60), menyambut baik gerak cepat pemerintah. “Terima kasih kepada pemerintah telah bergerak cepat. Luapan ini memang sering terjadi, namun kali ini yang paling parah. Saluran air di sekitar pemukiman mengalami penyempitan, ditambah dengan sampah dari hulu. Semoga segera dibangun saluran lebih lebar dan jalannya dipaving karena di sini juga akses sekolah TK dan mushola yang sering ada acara,” harap Mukhlis.

Dengan langkah-langkah yang telah diambil, diharapkan penanganan luapan air lumpur di lingkungan Bulusan dapat segera diselesaikan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *