Banyuwangi, Actanews.id – Halaman belakang Pendopo Sabha Swagata Banyuwangi dipenuhi suasana syahdu dan artistik dalam acara gala dinner peluncuran antologi puisi bertajuk Ijen Purba: Tanah, Air, dan Batu .pada kamis (24/10/2024) malam. Acara ini menghadirkan persaudaraan sastra lintas negara, dengan partisipasi para penyair terkemuka dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Acara dibuka secara resmi oleh PJ. Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Dr. Guntur Priambodo, yang dengan penuh penghayatan membacakan puisi karya Elvin Hendarta, Kepala Cabang Bank Mandiri Banyuwangi. Puisi tersebut berhasil menyentuh hati para hadirin, menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Banyuwangi yang erat terkait dengan alam.
Dalam suasana yang penuh khidmat, Dr. Chaironi Hidayat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, memimpin doa untuk kebaikan dan keharmonisan acara tersebut. Doa ini sekaligus menjadi simbol spiritualitas yang menyatu dengan nilai-nilai seni yang terpancar dalam karya-karya sastra yang dirayakan pada malam itu.
Puncak acara semakin memukau dengan kehadiran KH. D. Zawawi Imron, penyair legendaris dari Madura yang telah melahirkan karya monumental Sang Celurit Emas. Kehadirannya tidak hanya memperkaya acara, tetapi juga menjadi magnet bagi para pecinta sastra yang datang dari berbagai wilayah untuk menyaksikan sang maestro puisi.
Antologi Ijen Purba sendiri merupakan penghormatan terhadap kekayaan alam Banyuwangi, mengeksplorasi elemen tanah, air, dan batu sebagai simbol kekuatan alam dan perjalanan hidup manusia. Karya-karya yang terkumpul dalam antologi ini merupakan hasil kolaborasi penyair lintas negara yang berhasil mengolah kekayaan alam menjadi metafora sastra yang dalam.
Ketua panitia acara, M. Iqbal Baraas, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas dukungan penuh terhadap kesuksesan acara ini. Sementara itu, Ketua Lentera Sastra Banyuwangi, Syafaat, menyampaikan bahwa beberapa anggotanya berhasil masuk dalam kurasi antologi, termasuk Nurul Ludfia Rochmah, Uswatun Hasanah, dan beberapa nama lainnya yang turut menyumbangkan karya mereka.
Acara ini juga diwarnai dengan penyerahan buku antologi Ijen Purba kepada lembaga-lembaga pendidikan. Dr. Chaironi Hidayat menerima penyerahan buku untuk madrasah, sementara Suratno, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, menerima buku untuk sekolah-sekolah di Banyuwangi.
Dengan kehadiran para sastrawan besar, acara peluncuran Ijen Purba ini menjadi malam yang penuh makna, menyatukan nilai spiritualitas, budaya, dan kecintaan terhadap alam dalam balutan karya sastra yang abadi.