banner 728x250

Fenomena Banyak Munculnya Ulat Bulu di Wilayah Banyuwangi, Dispertan : Musuh Alami Tidak Ada

Actanews.id – Fenomena munculnya ulat bulu dalam jumlah yang signifikan di Wilayah Kabupaten Banyuwangi, dalam kurun waktu sebulan ini, telah menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat. Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi mengonfirmasi, bahwa musuh alami dari ulat bulu tidak muncul, menyebabkan peningkatan drastis dalam populasi ulat tersebut.

Banyak orang yang bersentuhan langsung telah mengalami dampak negatif ulat bulu ini, yang menimbulkan gejala seperti bengkak, gatal-gatal, serta bercak kemerahan dan iritasi di kulit akibat racun Ulat bulu.

Sekdin Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda SP., melalui Bidang Bunhorti, Pongki mengatakan, bahwa munculnya ulat bulu biasanya terjadi di penghujung musim penghujan. Namun, kali ini, curah hujan tidak cukup tinggi untuk memicu munculnya musuh alami ulat bulu, seperti parasitoid yang merupakan predator alami ulat bulu.

“Selain itu, ketika musim penghujan berakhir, ulat bulu akan masuk ke dalam fase kepompong, biasanya tidak terlalu banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Namun, tanpa adanya parasitoid yang menjadi musuh alaminya, populasi ulat bulu dapat berkembang dengan cepat,” ungkapnya, Senin (22/4/2024).

Lanjut Pongki, dalam kaitannya dengan teori entomologi, dinamika populasi ulat bulu dipengaruhi oleh faktor-faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi kehadiran musuh alami seperti predator, parasit, dan patogen, sedangkan faktor abiotik meliputi faktor lingkungan yang bukan berasal dari organisme hidup.

“Salah satu contoh musuh alami ulat bulu adalah parasitoid seperti tawon, yang menyuntikkan telur ke tubuh ulat bulu dan menggunakannya sebagai inang, hewan semut dan burung pemangsa serangga juga mulai berkurang. Maka, dengan berkurangnya jumlah pemangsa alami dan musuh alami ulat bulu, populasi mereka dapat meningkat dengan cepat,” jelas pongki.

Fenomena ini mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dan peran penting musuh alami dalam mengendalikan populasi serangga.

Dispertan bersama Dinas Damkar Banyuwangi dan Dinas terkait telah mengambil langkah-langkah untuk memantau dan mengendalikan populasi ulat bulu, guna melindungi masyarakat dan lingkungan mereka dari ancaman banyaknya ulat bulu, dengan melakukan pembasmian, dan penyemprotan insektisida maupun larutan ditergen, pada waktu siang maupun malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *