Actanews.id – Plt.Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU.CKPP) Banyuwangi menegaskan bahwa, pihaknya tidak terlibat dalam praktek mafia tanah, sebagai respons terhadap isu yang mengemuka belakangan ini.
Isu tersebut makin mencuat, ketika LSM.APPM (Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat) dari Genteng Banyuwangi, menggelar aksi demo. Mereka meminta penjelasan terkait dugaan keterlibatan pejabat DPU.CKPP Banyuwangi dalam praktik ilegal tersebut.
Disela-sela aksi, LSM APPM yang diikuti oleh sedikitnya 50 peserta demo., mereka sempat melakukan pembakaran ban bekas, namun keadaan kembali tertib dan kondusif, setelah petugas Kepolisian Banyuwangi mengatasinya, dan memadamkan api ban.
Ketua LSM APPM, Ropik Azmi, dalam orasinya pada aksi demo tersebut, menekankan pentingnya Dinas PU memberikan klarifikasi terhadap isu tersebut. “Kami minta penjelasan dari Dinas PU terkait adanya isu keterlibatan praktek mafia tanah, soal rekomendasi pemanfaatan ruang yang di ajukan oleh tersangka mafia tanah,” ungkapnya.
Disisi lain, Plt Kepala DPU CKPP Banyuwangi, Ir.Suyanto Waspo Tondo, menegaskan komitmennya kepada masaa APPM, untuk selalu menjaga integritas dan transparansi di dalam institusinya. “Berkas yang di persoalkan telah kami cek dan teliti. Tidak ada surat yang sama yang dikeluarkan oleh DPU.CKPP. Surat dan tanda tangan kepala kami, diduga kuat dipalsukan. Oleh karena itu, kami telah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa, pihaknya berkomitmen untuk menjaga Banyuwangi agar tetap maju dan bersih dari praktek-praktek korupsi, serta berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk mewujudkannya.
Kasus mafia tanah ini, menjadi perhatian kepolisian dan telah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, guna mengungkap kebenaran di balik isu, yang dialamatkan pada pejabat DPU.CKPP Banyuwangi.
