banner 728x250

Chikungunya Meluas, Warga Banyuwangi Dihimbau Waspada

Actanews.id – Warga Banyuwangi di himbau untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul meluasnya kasus penyakit chikungunya. Awalnya hanya terdeteksi 9 kasus positif, angka tersebut kini melonjak menjadi 20 orang di berbagai wilayah.

Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut pertama kali muncul di Lingkungan Singomayan, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, dan sekarang juga telah menyebar ke Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

“Kasus di Kelurahan Kertosari total ada 19 suspect dan 6 positif chikungunya, kemudian di Singotrunan ada 21 suspect dan ada 14 yang positif,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat, Kamis (18/4/2024).

Mengantisipasi perkembangan lebih lanjut, jangkitan chikungunya telah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lokal tingkat kecamatan, meskipun di kecamatan lain belum terdapat kasus yang sama.

Chikungunya, penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dapat menyebabkan nyeri sendi hebat yang terkadang terasa seperti mengalami kelumpuhan. Namun, berbeda dengan demam berdarah, chikungunya jarang menyebabkan kematian.

Penderita chikungunya biasanya sembuh dalam waktu 1 hingga 2 minggu tanpa perlu pengobatan khusus, terutama jika memiliki stamina yang baik. “Untuk warga yang terjangkit, kemarin sudah kita periksa dan berikan obat,” tambah Amir.

Dinkes Banyuwangi telah mengambil langkah preventif dengan memasang imbauan waspada melalui laman resmi Instagram @dinkesbanyuwangi.

Selain itu, seluruh Puskesmas di Banyuwangi diminta untuk aktif dalam pencegahan, termasuk melakukan rapid test bagi masyarakat yang mengalami gejala klinis chikungunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *