Banyuwangi, Actanewa.id – Kiprah Bupati Ipuk Fiestiandani dalam memimpin Kabupaten Banyuwangi menjadi sorotan dalam forum internasional yang digelar di Nusa Dua, Bali. Sebagai keynote speaker dalam Gender Conference yang diselenggarakan oleh World Meteorological Organization (WMO) dan BMKG pada Kamis (7/3/2024), Ipuk memberikan paparan dan pencerahan tentang pembangunan berkelanjutan yang diusung di Banyuwangi.
“Kepemimpinan Bupati Banyuwangi merepresentasikan kesetaraan gender dalam mewujudkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan kesataraan gender itu sendiri,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dalam paparannya, Ipuk menekankan pentingnya keberlanjutan dan keberagaman lingkungan dalam pembangunan. Ia memaparkan upaya keras yang dilakukan untuk menjaga ruang hijau tetap terjaga dan perlindungan terhadap areal persawahan di sekitar Bandara Internasional Banyuwangi dari pembangunan dan industrialisasi.
“Kami berupaya keras agar ruang-ruang hijau tetap terjaga. Tidak tergerus secara signifikan oleh pembangunan,” paparnya.
Selain itu, Ipuk juga menyoroti pentingnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan. Dengan menyelenggarakan forum seperti Rembug Perempuan dan Anak serta melibatkan mereka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Banyuwangi memberikan ruang bagi perempuan untuk menyampaikan usulan dan gagasan dalam pembangunan.
Forum yang diikuti oleh 139 peserta dari 94 negara secara hybrid ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan internasional untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan terkait gender, iklim, dan lingkungan. Gender Conference ini bersamaan dengan “the Third Session of the Commission for Weather, Climate, Water and Related Environmental Services & Applications” (SERCOM-3), yang berlangsung pada 4-9 Maret 2024 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali.
